Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Daerah Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Assovie mengharapkan peningkatan peran rumah sakit dan Puskesmas yang ada di provinsi itu dapat mengurangi jumlah masyarakat yang berobat ke Malaysia.
"Pemerintah telah sangat serius memperhatikan kualitas layanan kesehatan masyarakat," kata M Zeet di Pontianak, Minggu.
Hal iu seiring dengan dijadikannya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak sebagai Rumah Sakit (RS) Rujukan Nasional bersama penetapan RS Rujukan Regional RSUD Abdul Aziz Singkawang, RSUD Ade M Djien Sintang, RSUD Sanggau dan RSUD Ketapang, tentu ini bisa meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Dia berharap, dengan ditetapkannya RS Rujukan Nasional dan RS Rujukan Regional tersebut akan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di Kalbar dan diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat yang berobat keluar negeri (Kuching-Malaysia).
Hal itu sudah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Djuwita Anfasa Moeloek pada saat menghadiri kegiatan Rakerkesda Kalbar di Pontianak, belum lama ini.
Dikatakannya, laju pertumbuhan penduduk pembangunan Kalbar dapat dilihat dari capaian IPM, dan Provinsi Kalbar mampu mencapai IPM sebesar 74 atau masuk dalam perkembangan kategori tinggi.
"Laju pertumbuhan yang baik ini salah satu penyumbangnya adalah sektor kesehatan," katanya.
Khusus di bidang kesehatan ada indikator kinerja pembangunan kesehatan, yakni Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), dimana angka IPKM semua Kabupaten/Kota di Kalbar tahun 2013 mengalami kenaikan dibanding IPKM tahun 2007.
Secara peringkat IPKM Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, ada 5 Kabupaten di Kalbar yang menurun dan 7 Kabupaten/Kota meningkat (2 Kabupaten Baru belum termasuk).
"Dari 7 Kabupaten/Kota yang meningkat, ada 2 daerah yang peningkatannya sangat tinggi, yakni Kota Pontianak dari 125 jadi 43 se Indonesia, dan Kabupaten Landak dari peringkat 403 jadi 116," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Pemerintah telah sangat serius memperhatikan kualitas layanan kesehatan masyarakat," kata M Zeet di Pontianak, Minggu.
Hal iu seiring dengan dijadikannya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak sebagai Rumah Sakit (RS) Rujukan Nasional bersama penetapan RS Rujukan Regional RSUD Abdul Aziz Singkawang, RSUD Ade M Djien Sintang, RSUD Sanggau dan RSUD Ketapang, tentu ini bisa meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Dia berharap, dengan ditetapkannya RS Rujukan Nasional dan RS Rujukan Regional tersebut akan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di Kalbar dan diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat yang berobat keluar negeri (Kuching-Malaysia).
Hal itu sudah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Djuwita Anfasa Moeloek pada saat menghadiri kegiatan Rakerkesda Kalbar di Pontianak, belum lama ini.
Dikatakannya, laju pertumbuhan penduduk pembangunan Kalbar dapat dilihat dari capaian IPM, dan Provinsi Kalbar mampu mencapai IPM sebesar 74 atau masuk dalam perkembangan kategori tinggi.
"Laju pertumbuhan yang baik ini salah satu penyumbangnya adalah sektor kesehatan," katanya.
Khusus di bidang kesehatan ada indikator kinerja pembangunan kesehatan, yakni Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), dimana angka IPKM semua Kabupaten/Kota di Kalbar tahun 2013 mengalami kenaikan dibanding IPKM tahun 2007.
Secara peringkat IPKM Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, ada 5 Kabupaten di Kalbar yang menurun dan 7 Kabupaten/Kota meningkat (2 Kabupaten Baru belum termasuk).
"Dari 7 Kabupaten/Kota yang meningkat, ada 2 daerah yang peningkatannya sangat tinggi, yakni Kota Pontianak dari 125 jadi 43 se Indonesia, dan Kabupaten Landak dari peringkat 403 jadi 116," katanya.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017