Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, Gatot Rudianto mengatakan konsumsi ikan masyarakat Kalbar mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Dulunya, waktu pertama kali Pak Cornelis menjabat sebagai gubernur, konsumsi ikan masyarakat 24 kilogram per kapita/tahun, dan sekarang konsumsi masyarakat sudah mencapai 35 kilogram per kapita/tahun. Ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan sudah sangat baik," kata Gatot di Pontianak, Senin.
Dia menambahkan, dengan mengkonsumsi ikan, masyarakat bisa mendapatkan banyak manfaat bagi kesehatan. Terlebih bagi anak-anak, mengkonsumsi ikan bisa memaksimalkan pertumbuhan otak, karena ikan mengandung omega tiga yang meningkatkan kecerdasan otak.
Gatot menjelaskan, orang Jepang sering mengkonsumsi ikan, terutama makanan dengan bahan utama ikan segar dalam keadaan mentah. Pada umumnya, orang Jepang dan orang Eskimo suka makan ikan dalam jumlah besar sehingga risiko untuk menderita penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung bisa lebih ditekan, khususnya untuk menderita penyakit jantung koroner.
"Dalam dunia kesehatan, setiap orang pasti sudah tahu berbagai keunggulannya, selain murah dan mudah didapat, ikan juga merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.
Ikan baik untuk tambahan diet karena kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh tetap sehat. Orang yang sering makan ikan cenderung mengkonsumsi lebih sedikit daging dan keju.
"Makanya, masyarakat suatu negara yang konsumsi ikannya tinggi, mereka bisa selangkah lebih maju. Makanya, kita selalu mengimbau agar masyarakat Kalbar bisa lebih banyak mengkonsumsi ikan," tuturnya.
Dirinya juga mengatakan, dengan kosumsi ikan masyarakat Kalbar 35 kilogram per kapita/tahun, angka tersebut mendekati target nasional, dimana konsumsi ikan untuk nasional sebesar 40 kilogram per kapita/tahun.
"Saya yakin, target nasional itu bisa dicapai dengan sosialisasi yang terus kita lakukan," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Dulunya, waktu pertama kali Pak Cornelis menjabat sebagai gubernur, konsumsi ikan masyarakat 24 kilogram per kapita/tahun, dan sekarang konsumsi masyarakat sudah mencapai 35 kilogram per kapita/tahun. Ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan sudah sangat baik," kata Gatot di Pontianak, Senin.
Dia menambahkan, dengan mengkonsumsi ikan, masyarakat bisa mendapatkan banyak manfaat bagi kesehatan. Terlebih bagi anak-anak, mengkonsumsi ikan bisa memaksimalkan pertumbuhan otak, karena ikan mengandung omega tiga yang meningkatkan kecerdasan otak.
Gatot menjelaskan, orang Jepang sering mengkonsumsi ikan, terutama makanan dengan bahan utama ikan segar dalam keadaan mentah. Pada umumnya, orang Jepang dan orang Eskimo suka makan ikan dalam jumlah besar sehingga risiko untuk menderita penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung bisa lebih ditekan, khususnya untuk menderita penyakit jantung koroner.
"Dalam dunia kesehatan, setiap orang pasti sudah tahu berbagai keunggulannya, selain murah dan mudah didapat, ikan juga merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.
Ikan baik untuk tambahan diet karena kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh tetap sehat. Orang yang sering makan ikan cenderung mengkonsumsi lebih sedikit daging dan keju.
"Makanya, masyarakat suatu negara yang konsumsi ikannya tinggi, mereka bisa selangkah lebih maju. Makanya, kita selalu mengimbau agar masyarakat Kalbar bisa lebih banyak mengkonsumsi ikan," tuturnya.
Dirinya juga mengatakan, dengan kosumsi ikan masyarakat Kalbar 35 kilogram per kapita/tahun, angka tersebut mendekati target nasional, dimana konsumsi ikan untuk nasional sebesar 40 kilogram per kapita/tahun.
"Saya yakin, target nasional itu bisa dicapai dengan sosialisasi yang terus kita lakukan," katanya.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017