Pontianak  (Antara Kalbar) - Aktivitas di dermaga di Pelabuhan Teluk Cik Kadir, Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, terkendala karena mengalami kerusakan setelah terkena hantaman kapal dari sebuah perusahaan, PT Geo Mineral Eksplorindo.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III, Telok Melano Syahrani saat dihubungi di Sukadana, Kamis mengatakan, pihak PT Geo Mineral Eksplorindo berjanji akan memperbaiki kerusakan tersebut.

"Sudah ada niat mereka (tertulis) mengganti rugi dermaga yang rusak, surat perjanjiannya belum lewat, informasinya memang sudah mau dikerjakan tapi memang belum ada sampai sekarang," jelas Syahrani.

Salah seorang warga, Ahmad Suandi menilai, tindakan perusahaan yang belum memperbaiki dermaga tersebut memberi dampak buruk bagi aktivitas bongkar muat di Sukadana.

"Ini menghambat kapal-kapal lain yang ingin bongkar material di Pelabuhan Cik Kadir," ujar dia.

Saat ini, lanjut dia, banyak kapal yang membawa berbagai kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kayong Utara maupun luar Kayong Utara.

Ia menambahkan, kondisi itu juga akan berdampak pada kerugian Pemerintah Daerah akibat berkurangnya retribusi dari pelabuhan yang dibangun menggunakan� APBN dan diresmikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tersebut

"Kita dirugikan masalah retribusi, karena bongkar muat kapal bersandar menjadi terhalang. Sehingga kapal yang membawa batu, material untuk pembangunan di Kayong menjadi tidak bisa bersandar di pelabuhan ini," ujar dia.

Ia menilai kejadian itu karena nahkoda kapal kurang memperhitungkan kondisi pelabuhan yang berhadapan langsung dengan laut lepas.

"Mereka tidak memperhitungkan keadaan alam, cuaca, dan sebagainya sehingga mereka salah menyandarkan kapal ini. Kami sebagai masyarakat disini meminta perusahaan bertanggungjawab atas kerusakan ini karena ini (Pelabuhan Cik Kadir) merupakan aset bagi kita Kabupaten Kayong Utara," kata Ahmad.


Pewarta: Teguh IW dan Rizal

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017