Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan telah membentuk Satgas Kartel Pangan (SKP) untuk memaksimalkan ketahanan pangan kabupaten tersebut.

"Begitu dilantik yang pertama saya bentuk adalah Satgas Kartel Pangan untuk menghadapi Idul Fitri dan untuk wilayah se-Kalimantan Barat di Kabupaten Landak. Dengan adanya Satgas ini, kita bisa mengontrol harga bawang putih sesuai keinginan pemerintah dengan operasi pasar, yang paling efektif saat menjelang Idul Fitri kemarin, dimana, harga paling rendah ya di Kabupaten Landak," kata Karolin di Pontianak, Kamis.

Dia menjelaskan, hal itu disampaikannya pada saat menghadiri rapat koordinasi dengan Dewan Ketahanan Pangan Provinsi yang mengusung tema "Pangan Lokal untuk Daya Saing dan Kesejahteraan Bangsa" di Balai Petitih, Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Rabu kemarin.

Selain itu, mantan anggota DPR RI itu juga mengatakan bahwa program pertanian juga tetap akan menjadi prioritas bagi Pemkab Landak.

"Program-program di bidang pertanian juga menjadi prioritas kita, hanya saja seperti biasa persoalan klasik kita adalah anggaran. Oleh karena itu kita telah mengusulkan kepada pemerintah pusat maupun provinsi untuk bisa mendapatkan kembali bantuan cetak sawah seperti program Hazton dan peralatan pertanian lainnya," kata Karolin.

Karolin mengungkapkan produksi tanaman padi di Kabupaten Landak cukup baik dan peluang-peluang yang dilirik oleh pemerintahannya untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan.

"Itukan ketahanan pangan, yang pertama bagaimana kita memproduksi. Produksi padi di Kabupaten Landak sudah cukup baik, yang masih punya peluang untuk bisa dikembangkan itu sebenarnya jagung," tuturnya.

Namun pihaknya mengalami dalam pengembangan pangan di Landak, dimana masih banyak masyarakat yang memelihara hewan ternaknya dengan cara dilepas, sehingga menganggu kebersihan lingkungan.

"Ini sedang kami dukung melalui peraturan desa agar hewan ternak bisa ditertibkan sehingga pemanfaatan lahan pekarangan seperti yang tadi juga menjadi program ketahanan pangan itu bisa kita jalankan dengan baik," katanya.

Dokter Lulusan Unika Atma Jaya Jakarta itu menyampaikan bahwa upaya Pemkab Landak dalam mendukung program ketahanan pangan di daerah adalah memetakan wilayah rawan bencana sehingga dapat dilakukan langkah-langkah mencegah krisis pangan di daerah.

"Kemudian kita memetakan daerah rawan pangan, khususnya ketika terjadi musim, hujan terus jadi kita petakan mana wilayah-wilayah yang rawan banjir sehingga jika curah hujan terus meningkat, kita bisa mengantisipasi dengan cepat," kata Karolin.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017