Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Singkawang AKBP Chrismas Siswanto mengajak semua elemen masyarakat setempat untuk memerangi narkoba lantaran berbahaya bagi generasi masa mendatang.
"Ancaman narkoba benar-benar nyata dan sesuai amanat Presiden jangan ada ego sektoral. Pastinya pemda dan pemprov proaktif melakukan pencegahan narkotika," katanya di Singkawang, Jumat.
Dia mengatakan bahaya narkoba sudah meluas, maka perlu pengawasan melalui gerakan antinarkoba.
"Di Singkawang ini pengguna narkoba yang direhabilitasi semakin meningkat setiap tahunnya, ditambah lagi ada penangkapan besar 2 kilogram belum lama ini di salah satu hotel yang berasal dari Aruk," ujarnya.
Untuk itu, dia mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah narkoba.
"Peran serta pemda memang sangat dibutuhkan juga untuk turut memberantas narkoba," katanya.
Jika terjadi tindakan kejahatan narkoba, kata Chrismas, siapapun dia, baik itu aparatur seperti TNI atau Polri, serta lainnya bisa melakukan tangkap tangan terhadap pelaku narkoba.
"Tidak ada ampun bagi pelaku kejahatan narkoba, dan tentunya dikenakan pelanggaran UU Nomor 35 Tahun 2009, ini semua dilakukan demi keselamatan anak bangsa," katanya.
Chrismas menambahkan pada peringatan Hari Anti Narkoba Internasional yang diperingati Kamis (13/7), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa narkoba sudah menjadi fase darurat, dan hal tersebut sudah bukan retorika atau isu tapi ancaman.
"Presiden berharap kepada seluruh komponen bangsa agar bekerja sama dan bertanggung jawab bersama pemerintah untuk memerangi narkoba di tanah air," kata Asisten I Pemerintahan Kota Singkawang Hery Apriadi.
Ia mengatakan hal itu saat membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2017, di halaman Kantor BNN Kota Singkawang, Kamis (13/7).

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017