Pontianak (Antara Kalbar) - Metron Intercon (MI) distributor alat berat merek Yanmar yang juga merupakan anak perusahaan dari Probesco mencatat penjualan alat berat di Kalbar menunjukan pertumbuhan dengan baik.

"Penjualan alat berat tumbuh karena gencarnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dan investasi swasta. Selain itu, kendati ada moratorium lahan perkebunan kelapa sawit baru, sektor perkebunan juga menyumbang angka yang signifikan. Pasalnya beberapa perkebunan melakukan peremajaan lahan, ditambah izin lama yang lahannya belum tergarap," ujar Product Manager MI, Hika Septiana saat menggelar Yanmar Customer Gathering Pontianak, Selasa.

Hika menyebutkan alat berat merek Yanmar mengalami pertumbuhan penjualan dan bahkan melonjak hingga dua kali lipat.

Menurutnya untuk tahun lalu pihak hanya bisa menjual 400 unit di seluruh Indonesia. Tetapi tahun ini naik menjadi 800 unit dalam rentang April 2016-April 2017.

"Pertumbuhan yang ada tersebut termasuk di Kalbar. Pada umumnya di Kalbar potensi tersebut sangat besar dan kami optimistis selalu tumbuh. Kalbar masuk lima besar penjualan terbaik se-Indonesia pada tahun ini," kata dia.

Dijelasknya, segmen rental dan konstruksi menjadi yang paling tinggi tumbuhnya. Saat ini komposisi pasar perkebunan dan konstruksi seimbang.

Hika memaparkan bahwa selain investasi pemerintah dan swasta dalam konstruksi, faktor lainnya sehingga tumbuhnya penjualan adalah karena dikeluarkannya produk baru yang mengikuti kebutuhan konsumen.

Salah satunya adalah mini excavator tipe Vi045 dan Vi055 yang lebih ringkas dan fleksibel.

"Untuk sektor konstruksi, mini excavator kian disukai, karena penggunaannya tidak perlu melakukan penutupan jalan. Sangat disukai di daerah perkotaan atau untuk pengerjaan jalan. Kalau eskavator yang besar, biasanya ketika dioperasikan perlu dilakukan penutupan jalan karena memakan tempat," jelas dia.

Dikatakannya, produsen alat berat yang berbasis di Fukuoka, Jepang menjadi produsen mini excavator zero tail swing pertama di dunia dengan mengubah posisi counterweight yang semula di bagian belakang menjadi di bawah kabin.

Dengan inovasi tersebut, produk- produk mini excavator Yanmar dapat bekerja di lokasi yang sangat sempit tanpa menyenggol bidang lain.

Sementara itu, dealer alat berat lain, Probesco yang menjual produk Case asal Amerika Serikat mencatat penjualan saat ini mulai membaik.

"Penjualan tetap atau stabil saja sudah sangat bagus. Namun saat ini penjualan sudah membaik," ujar Kepala Cabang Probesco Kalbar, Suryana.

Menurutnya, pasar perkebunan dan kehutanan masih menjadi penyumbang terbesar penjualan. Namun, belakangan, kata dia pembangunan infrastruktur pemerintah maupun swasta di provinsi ini yang kian besar, membuat pasar alat berat untuk konstruksi menjadi sangat potensial untuk dikembangkan.

"Kalbar memang paling banyak untuk perkebunan dan kehutanan. Tetapi pertambangan di Ketapang kita berharap bisa bangkit lagi. Selain itu saat ini potensi untuk segmen konstruksi makin besar. Sehingga kita memperkenalan produk-produk kita yang memang dibuat untuk itu. Apalagi Kalbar ini adalah pasar yang cukup menjanjikan, dimana selama lima tahun terakhir kami sudah menjual 200-an unit alat berat," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017