Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Barat Florentinus Anum meminta kepada masyarakat petani yang ada di daerah perbatasan untuk tidak panik, menyusul semakin turunnya harga komoditas hasil panen masyarakat.

"Memang saat ini sejumlah harga komoditas di daerah perbatasan seperti lada, karet dan hasil kebun lainnya sedang turun. Namun hal itu biasa karena memasuki musim panen besar, sehingga masyarakat kita minta untuk tidak panik," katanya di Pontianak, Rabu.

Florentinus menambahkan, berdasarkan pemantauannya, kemungkinan harga sejumlah komoditas tersebut akan kembali normal dan merangkak naik pada tiga bulan kedepan.

"Penurunan harga itu karena diawali dengan masa panen besar, tapi penurunannya tidak signifikan," tuturnya.

Ia menuturkan sampai saat ini, Lada masih menjadi primadona sektor perkebunan Kalbar, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Florentinus mengatakan, sebagai komoditas yang berguna untuk menopang perekonomian masyarakat perbatasan, maka penataan lada yang dilakukan guna meningkatkan produktivitasnya.

Bahkan kemampuan petani juga harus ditingkatkan, sebab saat ini produksi lada pertahun baru 2,5 ton per hektar. Sementara potensinya bisa mencapai 4 ton per hektar per tahunnya.

"Karena petani lada inikan banyak petani mandiri, tapi kami yakin komoditas ini akan terus ada di daerah perbatasan," katanya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya berencana membuat kelembagaan petani guna meningkatkan produksi lada dan kemampuan petaninya. Caranya dengan melibatkan NGO maupun koperasi untuk bersama-sama mengembangkan komoditas lada.

Kerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan posisi tawar petani ke pengepul agar mendapatkan harga jual yang lebih tinggi. Jika dilakukan maka ini berdampak pada kesejahteraan petani.

"Kerjasama ini dianggap penting karena ke depannya juga ada eksportir yang mau mengembangkan komoditas ini di daerah perbatasan," kata Florentinus.



(U.KR-RDO/M019)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017