Sambas  (Antara Kalbar) - Kecamatan Astambul, Kalimantan, Selatan, mempelajari cara membudidayakan jeruk siam di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

"Rombongan studi banding itu ingin mengetahui soal budi daya jeruk. Mereka juga berkeinginan membeli bibit jeruk siam sambas untuk dikembangkan di sana," kata Camat Tebas, Marianis Majri di Sambas, Senin.

Ia berharap dengan adanya kunjungan dari Kecamatan Astambul pemasaran jeruk siam Sambas semakin luas.

"Semoga apa yang dilakukan juga dapat berdampak postif bagi daerah kita terutama pasar jeruk kita di Kalsel," kata dia.

Sementara itu, Camat Astambul, Jalri mengatakan bahwa ia dan rombongan ingin mengetahui lebih luas tentang seluk-beluk jeruk sambas.

"Yang ingin kita ketahui dan ingin kita pelajari bagaimana petani di Tebas mau kembali menanam jeruk, setelah mengalami fuso akibat serangan virus CVPD, itu satu di antara yang menarik bagi kita," kata dia.

Dijelaskannya bahwa saat ini di kecamatannya ada usaha bertanam jeruk keprok terigas (jeruk madu).

"Ada sekitar 14 ribu batang jeruk yang terdapat di Astambul. Dari jumlah tersebut hampir 7 ribu batang yang telah ditebang lantaran rasa buah jeruk tersebut masam dan sulit dipasarkan akibat rasanya yang terasa asam itu," kata dia.

Ia juga menyampaikan saat ini harga jeruk di Astambul dengan ukuran AB, dijual dengan harga Rp 0 ribu setiap kilogram.


(U.KR-DDI/A013)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017