Sambas (Antara Kalbar) - Sejumlah petani di Desa Gapura, Kabupaten Sambas terancam gagal panen lantaran serbuan burung pipit (estrildidae) di sawahnya dan jumlah lahan yang diserbu tersebut sekitar 45 hektare.
"
Akibat serangan burung tersebut membuat buah padi menjadi tidak berisi. Buah padi yang seharusnya dipanen habis dimakan oleh burung," ujar satu di antara petani, Juanto di Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu.

Juanto menjelaskan adapun total lahan di desanya khususnya di Dusun Segarau yakni seluas 70 hektare.

"Dari total lahan yang ada dan yang tersisa kita lakukan antisipasi," katanya.

Langkah-langkah antispasi serangan burung pipit sebenarnya sudah ada seperti dengan memasang pukat dan memasang orang-orangan.

"Namun kembali langkah itu pun gagal karena burung yang datang dalam jumlah banyak dan datangnya secara bergiliran sehingga sangat merepotkan," kata dua

Juanto menjelaskan serangan burung pipit tersebut sudah dilaporkan kepada penyuluh dan kepada dinas pertanian.

"Harapan kami dinas terkait turun langsung memantau kondisi petani padi yang terserang burung pipit tersebut. Tentunya harus ada langkah untuk membantu petani," kata dia.

(U.KR-DDI/S027)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017