Kupang (Antara Kalbar) - Organisasi bidang kesehatan dari Australia
Flinders Overseas Health Group (FOHG) berkomitmen membantu RSUD WZ
Johannes Kupang dalam penanganan penyakit kanker.
Gillian Marshanal dari FOHG Australia di Kupang, Rabu, usai bertemu Komisi V DPRD NTT, menjelaskan, penyakit kanker sangat rentan menyerang anak muda dan kaum ibu.
Karena itu, diperlukan penanganan lebih dini sejak seseorang terdeteksi penyakit yang mengancam nyawa manusia itu.
Jika ditangani lebih cepat, kata dia, maka hasil yang didapat pun pasti lebih baik.
FOHG, kata dia, sangat mendukung pelayanan kemoterapi bagi penderita kanker di NTT yang terpusat di RSUD Johannes Kupang.
"Kami tidak menyiapkan anggaran dalam kerja sama ini. Kami bisa bantu mentor dan membagi keahlian yang kami miliki dalam menangani penyakit kanker," kata Gillian.
Dia menyampaikan, FOHG Australia juga terus membantu di bidang patologi. Untuk bidang tersebut tentunya RSUD Johannes membutuhkan alat untuk kegiatan diagnosa.
Terkait kebutuhan fasilitas itu, diharapkan adanya dukungan dari pemerintah, karena FOHG Australia tidak menyiapkan anggaran.
Anggota Komisi V DPRD NTT dari Fraksi PDI Perjuangan, Kristofora Bantang sangat mendukung kerja sama antara FOGH Australia dengan Pemerintah NTT, dalam hal ini RSUD Johannes Kupang.
Diharapkan dengan adanya kerja sama tersebut, deteksi dini terhadap mereka yang terserang kanker bisa diperoleh dan penanganannya pun lebih cepat.
"Harus kita akui, karena tidak adanya peralatan yang memadai di rumah sakit, pasien yang ke rumah sakit hendak berobat sudah berada pada stadium akhir kanker," kata Kristofora.
Anggota Komisi V dari Fraksi Partai NasDem, Kristin Samiyati Pati menyatakan, DPRD NTT mendukung kebijakan RSUD Johannes dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, termasuk kerja sama dengan FOGH Australia.
Karena lembaga tersebut tidak memberikan bantuan peralatan atau anggaran, maka perlu perencanaan program yang baik dalam rangka pencegahan kanker di NTT.
Spesialis Penyakit Dalam RSUD Johannes Kupang, dr Jane Fransiska Sinaga menjelaskan, rumah sakit milik pemerintah NTT telah membuka unit unggulan pelayanan kesehatan yakni kanker.
Selain memiliki ruang pelayanan khusus di lokasi RSUD Johannes, unit kanker ini telah memiliki satu dokter ahli penyakit dalam, dua dokter ahli penyakit kanker servix, dan satu dokter ahli bedah.
Untuk menangani penyakit kanker, dibutuhkan kerja sama antarmulti disiplin seperti dokter bedah, chemotherapy, dokter kanker, dan tenaga perawat yang melayani.
"Kami berkomitmen, RSUD Johannes menjadi pusat penangan kanker di kawasan Indonesia Timur," ujar Jane.
Dia mengungkapkan, kanker getah bening kini menyerang kaum ibu dan remaja.
Untuk hal ini dibutuhkan penanganan komprehensif. Sedangkan kanker servix lebih disebabkan oleh virus. Pencegahan kanker tersebut bisa melalui imuninasi.
"Yayasan Kanker Indonesia yang sudah terbentuk di NTT, terus melakukan sosialisasi tentang kanker dan mengkampanyekan anti rokok. Ini yang terus kita lakukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Gillian Marshanal dari FOHG Australia di Kupang, Rabu, usai bertemu Komisi V DPRD NTT, menjelaskan, penyakit kanker sangat rentan menyerang anak muda dan kaum ibu.
Karena itu, diperlukan penanganan lebih dini sejak seseorang terdeteksi penyakit yang mengancam nyawa manusia itu.
Jika ditangani lebih cepat, kata dia, maka hasil yang didapat pun pasti lebih baik.
FOHG, kata dia, sangat mendukung pelayanan kemoterapi bagi penderita kanker di NTT yang terpusat di RSUD Johannes Kupang.
"Kami tidak menyiapkan anggaran dalam kerja sama ini. Kami bisa bantu mentor dan membagi keahlian yang kami miliki dalam menangani penyakit kanker," kata Gillian.
Dia menyampaikan, FOHG Australia juga terus membantu di bidang patologi. Untuk bidang tersebut tentunya RSUD Johannes membutuhkan alat untuk kegiatan diagnosa.
Terkait kebutuhan fasilitas itu, diharapkan adanya dukungan dari pemerintah, karena FOHG Australia tidak menyiapkan anggaran.
Anggota Komisi V DPRD NTT dari Fraksi PDI Perjuangan, Kristofora Bantang sangat mendukung kerja sama antara FOGH Australia dengan Pemerintah NTT, dalam hal ini RSUD Johannes Kupang.
Diharapkan dengan adanya kerja sama tersebut, deteksi dini terhadap mereka yang terserang kanker bisa diperoleh dan penanganannya pun lebih cepat.
"Harus kita akui, karena tidak adanya peralatan yang memadai di rumah sakit, pasien yang ke rumah sakit hendak berobat sudah berada pada stadium akhir kanker," kata Kristofora.
Anggota Komisi V dari Fraksi Partai NasDem, Kristin Samiyati Pati menyatakan, DPRD NTT mendukung kebijakan RSUD Johannes dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, termasuk kerja sama dengan FOGH Australia.
Karena lembaga tersebut tidak memberikan bantuan peralatan atau anggaran, maka perlu perencanaan program yang baik dalam rangka pencegahan kanker di NTT.
Spesialis Penyakit Dalam RSUD Johannes Kupang, dr Jane Fransiska Sinaga menjelaskan, rumah sakit milik pemerintah NTT telah membuka unit unggulan pelayanan kesehatan yakni kanker.
Selain memiliki ruang pelayanan khusus di lokasi RSUD Johannes, unit kanker ini telah memiliki satu dokter ahli penyakit dalam, dua dokter ahli penyakit kanker servix, dan satu dokter ahli bedah.
Untuk menangani penyakit kanker, dibutuhkan kerja sama antarmulti disiplin seperti dokter bedah, chemotherapy, dokter kanker, dan tenaga perawat yang melayani.
"Kami berkomitmen, RSUD Johannes menjadi pusat penangan kanker di kawasan Indonesia Timur," ujar Jane.
Dia mengungkapkan, kanker getah bening kini menyerang kaum ibu dan remaja.
Untuk hal ini dibutuhkan penanganan komprehensif. Sedangkan kanker servix lebih disebabkan oleh virus. Pencegahan kanker tersebut bisa melalui imuninasi.
"Yayasan Kanker Indonesia yang sudah terbentuk di NTT, terus melakukan sosialisasi tentang kanker dan mengkampanyekan anti rokok. Ini yang terus kita lakukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017