Pontianak (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) Provinsi Kalimantan Barat Windy Prihastari Harisson, yang juga Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Kalbar menyambangi serta menghibur anak pejuang kanker dan penyandang thalasemia di RSUD dr. Soedarso Pontianak.
"Dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-96 kita bersama Mbak KEPO (Kepariwisataan Ekraf Pemuda Olahraga), Pengurus YKI Cabang Kalbar, Jajaran RSUD dr. Soedarso bermain ceria dengan anak-anak pejuang kanker dan penyandang thalasemia yang dirawat di rumah sakit ini," kata Windy di Pontianak, Sabtu.
Tidak hanya datang berkunjung, Windy menyerahkan bingkisan bagi anak-anak pejuang kanker dan penyandang thalasemia tersebut. Anak pejuang kanker dan penyandang thalasemia juga semakin terhibur dengan atraksi seorang badut yang tampil untuk memainkan beberapa trik sulapnya.
"Hal ini kita lakukan dengan harapan dapat membuat bahagia anak-anak yang harus berjuang melawan penyakit kanker dan melakukan transfusi darah seumur hidupnya," kata Windy yang juga merupakan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kalbar.
Dirinya berharap dengan kunjungan yang dilakukan dapat menceriakan suasana hari anak-anak tersebut di rumah sakit seusai melakukan kemoterapi maupun transfusi darah.
"Tadi kita juga membawa badut untuk menceriakan suasana disini, tentunya kami memberikan semangat dan motivasi kepada mereka bahwa mereka tidak sendiri berjuang, kita selalu ada disamping mereka menjadi sahabat-sahabat mereka," tuturnya.
Di samping itu, Windy menyebut Pemuda Pelopor Nasional asal Kalbar serta Forum Kader Pemuda Bela Negara (FKPBN) Kalbar maupun para pemuda lainnya diharapkan dapat membantu anak-anak pejuang kanker hingga menjadi pendonor darah tetap (sahabat thalasemia).
"Kita harapkan para pemuda-pemuda perwakilan di sini agar dapat mempengaruhi dan menjadi sahabat thalasemia, yang mana mereka (penyandang thalasemia) sangat membutuhkan darah karena rutin melakukan transfusi darah seumur hidup," katanya.
Windy mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kendala bagi penyandang thalasemia, yaitu darah dan akomodasi.
"Kalau rumah sakit sudah memberikan pelayanan yang terbaik dan biayanya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, namun masalahnya ada di akomodasi yang tinggal di luar Kota Pontianak, untuk ketersediaan darah, kadang-kadang masih minim pendonor, maka dari itu kita butuhkan pendonor darah tetap sekitar 20 orang untuk 1 orang anak penyandang thalassemia, karena yang dewasa itu 1 bulan membutuhkan 4 hingga 5 kantong darah," kata Windy.
Sementara itu, salah satu anak penyandang thalasemia mengucapkan terima kasih kepada Ketua POPTI Kalbar beserta jajaran RSUD dr. Soedarso yang telah meringankan beban dengan menghadirkan hiburan serta hadiah bagi anak-anak yang dirawat.
"Kami mengucapkan terima kasih atas komitmen Ibu Ketua POPTI Kalbar yang selalu menjadi sahabat thalasemia serta memberikan semangat dan motivasi agar kami kuat dalam menjalani hidup," tuturnya.*