Tayan Hilir (Antara Kalbar)- Puluhan warga dominan pemuda mendatangi Kantor Unit Bisnis Pertambang Bauksit (UBPB) PT Antam di Dusun Piasak, Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Rabu (9/8) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kedatangan massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Pemudi Dusun Embaloh (P3DE) di halaman UBPB PT Antam (Persero) TBK ini, menggunakan puluhan sepeda motor.

Selain itu, para pendemo ini membentangkan beberapa spanduk dan poster berisikan pernyataan protes.

Kemudian perwakilan pendemo menggelar orasi terkait dengan aspirasi mereka, yang intinya meminta adanya transparansi perusahaan dalam berbagai hal.

Utamanya, para pendemo menyampaikan aspirasi terkait dengan proses rekrutmen tenaga kerja yang akan dipekerjakan di berbagai bagian pada PT Antam (Persero) TBK, melalui perusahaan outsourcing PT Mitra Multi Niti Usaha (PT MMNU), dinilai tidak transparan dan tidak mengakomodir masyarakat penyerah lahan.

"Kami minta perusahaan transparan dalam rekrutmen tenaga kerja dan berbagai kebijakan lainnya. Kami yang tak lain, selaku anak-anak penyerah lahan meminta diperhatikan, jangan sampai kami menjadi penonton," teriak para pendemo.

Aksi damai ini, diikuti sebanyak 60 orang masyarakat dominan pemuda dari Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Tayan Hilir dan didukung perwakilan pemuda dari Desa Balai Belungai, Kecamatan Toba.

Aksi massa damai ini, dengan koordinator lapangan Kasius Ejanto yang juga Ketua Pemuda Dusun dan Herkulanus Haruan Secin Ketua Pemuda Dusun Natai, Desa Balai Belungai, Kecamatan Toba.

Aksi damai massa ini disambut perwakilan PT Antam Manager GA, ER dan CSR Munadji, Asisten Manager GA dan ER Yemo Lekong Wakulu, pihak PT MMNU Murdiani, Kapolsek Tayan Hilir IPTU M Resky Rizal, S IK, Danramil Tayan Hilir Kapten Dulloh serta Sekretaris DAD Tayan Hilir Yulian.

Usai menggelar orasi, para pendemo bernegosiasi dengan pihak perusahaan dan disepakati akan ada pertemuan, guna untuk mencarikan solusi.

Makanya perwakilan pendemo diantaranya H Huruan Secin, Mustofa, Doni, Santo Yusuf, F Eka, Alamsyah, Martinus Mahat dan dari pihak PT Antam Munadji, Yemo Lekong Wakulu, staf CSR Wydia Fermata dan pihak PT MMNU Murdiani.

Pertemuan ini dihadiri pula Kapolsek Tayan Hilir IPTU M Resky Rizal, Danramil Tayan Kapten Dulloh, Wakapolsek Tayan Hilir IPDA Sukiswandi dan Sekretaris DAD Tayan Hilir Yulian.

Dalam pertemuan itu, membahas tuntutan masyarakat antara lain pihak perusahaan wajib mempekerjakan masyarakat pribumi dan pemilik lahan, pihak perusahaan membuat surat pernyataan siap mempekerjakan masyarakat pemilik lahan dan pribumi.

Adapun hasil negosiasi antara lain pihak PT Antam tidak bersedia membuat pernyataan siap mempekerjakan masyarakat pemilik lahan. Namun siap membuat pernyataan akan mendukung program pembinaan/pemberdayaan masyarakat dengan kedepankan CSR contohnya membuat pelatihan, pengiriman masyarakat ke Balai Latihan Kerja, dan standarisasi pendidikan formal masyarakat melalui paket B dan C.

Kemudian, pihak PT Antam menawarkan agar kedepan dibentuk tim kecil pada proses rekruitment berikutnya dengan libatkan perangkat desa dan tokoh pemuda dan masyarakat setempat.

"Atas hasil diskusi ini, kami akan melaksanakan rapat internal dengan masyarakat di Balai Dusun Embaloh, Desa Tanjung Bunut, guna untuk mendapat persetujuan dari seluruh masyarakat yang ikut penyampaian aspirasi perihal tawaran dari pihak PT Antam," ungkap salah seorang perwakilan yang hadir dalam pertemuan itu.

Setelah menemui massa, para perwakilan berorasi sebentar dan kemudian membubarkan diri menuju Balai Dusun Embaloh. Kemudian, perwakilan masyarakat dalam forum diskusi menyampaikan tawaran pihak perusahaan kepada massa, yang kesemuanya disetujui untuk kemudian akan dibuat surat ditujukan kepada pihak PT Antam dalam waktu sesegera mungkin.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017