Tanjungpinang (Antara Kalbar) - Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menyorot aktivitas wartawan palsu yang selama ini mengganggu aktivitas pemerintahan dan pihak lainnya di daerah itu.

"Ada orang yang mengaku sebagai wartawan, tetapi tidak dapat menulis berita. Aktivitasnya pun mengganggu," kata wali kota saat menjadi narasumber dalam "Ngopi Bareng AJI" yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Persiapan Tanjungpinang di salah satu hotel di Tanjungpinang, Sabtu (12/8).

Lis mencontohkan sejumlah orang yang dikenalnya bertahun-tahun lalu yang bekerja sebagai kontraktor maupun pekerjaan lainnya, kini menjadi wartawan. Padahal orang tersebut tidak memiliki kompetensi menjadi wartawan.

"Mungkin sudah tidak pernah mendapat proyek, kini menjadi wartawan. Orang itu melakukan liputan, tetapi tidak dapat menulis berita," katanya.

Ia juga mengeluhkan berita-berita di sejumlah media massa yang kurang jelas, tidak berimbang dan cenderung menuduh. Bahkan ada sejumlah berita yang ditemukan tidak akurat dan dapat membingungkan pembaca.

"Ini adalah permasalahan yang jelas, harus diselesaikan. Kami berharap asosiasi jurnalis seperti AJI memperhatikan permasalahan ini," ujarnya.

Lis mengatakan, jurnalis adalah profesi mulia, tempat orang-orang cerdas berkarya. Karena itu, dia tidak rela jika profesi ini dijadikan tempat bagi orang-orang tertentu untuk mendapatkan status sosial.

"Saya sejak tahun 2002 dekat dengan jurnalis. Saya sadar, saya dibesarkan oleh jurnalis. Karena itu, saya ingin mendorong agar orang-orang yang menjadi jurnalis adalah orang-orang yang berkompeten," katanya.

Ia mengaku mengenali hampir semua jurnalis yang tergabung dalam AJI Kota Persiapan Tanjungpinang. Rata-rata mereka sudah lama berprofesi sebagai jurnalis.

"Saya berharap jurnalis AJI dapat memperkuat kapasitas jurnalis di Tanjungpinang," ujarnya.

Menanggapi permasalahan itu, Ketua AJI Batam M Zuhri mengatakan, salah satu program AJI secara nasional, yakni meningkatkan kapasitas jurnalis. Sejumlah kegiatan setiap tahun dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para jurnalis.

"Kehadiran jurnalis palsu sudah lama disorot. Kami berharap pemerintah juga tidak memberi akses kepada mereka," katanya.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017