Pontianak (Antara Kalbar) - Tim medis Kloter 14 bagi jemaah calon haji asal Kota Pontianak meminta anggota kloter untuk tidak memakan makanan yang disediakan penyedia layanan karena sangat berisiko saat dikonsumsi.

"Kami cegah jemaah untuk memakan makanan yang sudah basi, karena sangat berisiko jika dikonsumsi. Makanan yang basi pastinya sudah terindikasi tercemar oleh bakteri," kata Ketua Tim Medis Kloter 14, dr Kartika, seperti dikutip salah seorang jemaah Kloter 14, Hendra Fattah dari Tanah Suci, melalui pesan di whattsap, Rabu.

Sebelumnya, jemaah Kloter 14 di Maktab 10 merasakan fasilitas pelayanan yang memuaskan dari panitia penyelenggara ibadah haji. Namun pelayanan tersebut tidak diikuti kualitas katering yang disiapkan penyedia makanan.

Mereka sudah dua kali mendapat paket makan siang yang kondisinya datang tidak tepat waktu, lauk pauk yang basi hingga nasi yang belum matang. Kondisi itu yang membuat tim medis meminta agar jemaah tidak mengonsumsinya.

Menurut tim medis, dalam kondisi iklim dan cuaca yang ekstrim di Mekkah, tim medis harus bisa memastikan jemaah dalam kondisi yang baik agar dapat beribadah dengan tenang dan nyaman. Kondisi makanan yang tercemar bakteri tentunya akan mengancam kondisi kesehatan jemaah.

"Sejak kejadian pertama tercemarnya paket makanan yang disajikan, kami sepakat untuk mengecek kondisi makanan yang akan dimakan oleh jemaah. Jika sudah dipastikan steril maka baru kami persilahkan jemaah untuk memakannya," kata Kartika.

Kejadian makanan basi yang diterima oleh jemaah untuk makan siang pertama kali terjadi pada hari Senin (14/8), dan terulang lagi pada keesokan harinya.

Keluhan telah disampaikan kepada ketua Kloter 14, Rahmatullah. Menurut Rahmatullah, kebijakan pengaturan pemesanan makanan sepenuhnya ditangani oleh Sektor dan Satker, sementara petugas kloter hanya menerima dan melaksanakan kebijakan.

"Kita semua menyesalkan kejadian tercemarnya paket katering makanan untuk para JCH, ini sangat berbahaya sekali. Kami telah menindaklanjuti pengaduan jamaah dengan menghubungi petugas Sektor. Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi," ujar Rahmatullah.

Sementara itu Sudarno, salah seorang jemaah asal Kota Pontianak, menilai penanganan makanan yang basi terbilang lamban dan solusinya pun kurang jelas, padahal jemaah sudah dirugikan.

"Seharusnya pengaduan yang telah kami sampaikan harus segera ditindaklanjuti dan dicarikan solusinya. Sudahlah makanannya datang terlambat, begitu datang malah makanannya tak bisa dimakan. Kasihan jemaah yang sudah kelaparan," ujar dia.

Banyak jemaah yang mengeluh dan berharap perusahaan katering yang menyediakan makanan untuk jemaah di Kloter 14 diputus saja kontraknya karena sudah sangat mengecewakan. Ia membandingkan dengan jemaah dari kloter lain yang tidak mengalami hal yang sama.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017