Pontianak (Antara Kalbar) - Direktur Cirus Surveyors Group (CSG) Kadek Dwita Apriani mengklim pihaknya sejak tahun 2012 secara periodik telah menyelenggarakan survey opini public di Provinsi Kalimantan Barat untuk memotret dampak dari kebijakan pada pembangunan dan resonansinya terhadap perilaku politik pemilih dalam Pilkada Gubernur 2018.

Hal ini diungkapkan Kadek saat melakukan konfrensi pers di Hotel Aston Pontianak. Kegiatan ini juga menghadirkan Direktur Pusat Kajian Politik UI, Dr. Phil Aditya Perdana sebagai nara sumber dalam dialog interaktif tentang pelayanan publik dan kondisi politik lokal dalam persepsi masyarakat Kalbar.

"Terdapat dua isu utama yang menarik untuk dicermati dalam semua survey ini. Pertama soal tingkat kepuasan masyarakat Kalbar terhadap peforma kinerja pemerintah provinsi Kalbar saat ini yakni, diatas 50 persen masyarakat menyatakan puas dan hanya sebagian saja yang menyatakan tidak puas," ungkap Kadev di Pontianak, Minggu.

Namun demikian kata Kadev, masyarakat Kalbar pada umumnya memiliki aspirasi yang sama soal perbaikan dan pembangunan jalan, hampir 50 persen responden menginginkan adanya perbaikan agar kualitas pelayanan publik kian memadai.

Selain itu, isu soal perilaku pemilih menjelang Pilkada Gubernur Kalbar 2018 mendatang. Terdapat dua nama yang diyakini responden memiliki kemampuan untuk menjadi gubernur menggantikan gubernur saat ini.

"Nama Sutarmidji dan Karolin Magret Natasha, masing masing unggul dalam hal popularitas dari elektabilitas di mata publik Kalbar,"ungkap Kadev.

CSG yang bermarkas di Jakarta itu juga menyatakan, sedangkan nama lain nampaknya belum begitu bisa meraih simpati publik Kalbar meskipun mereka telah melakukan upaya public space dan sosialisasi dalam bentuk lainnya.

"Hal inilah menurut kami sangat menarik untuk diamati. Khususnya temuan-temuan yang kami rilis saat ini dari hasil survei hingga bulan Juli 2017," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini masyarakat semakin cerdas dalam memonitor performa kinerja pemerintahan yang sedang berlangsung. Karena itu, diperlukan evaluasi terhadap kebijakan publik agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat umum.

"Kami yakin hal itu bisa dijadikan preferensi masyarakat dalam menentukan sikap politiknya secara independen,"katanya.

Dalam survei dan evaluasinya CSG menggunakan indicator-indikator ekonomi, infrastruktur dan pelayanan public sehingga akan didapati ukuran yang jelas dalam menelaah beberapa isu penting soal kebijaakan public dan respon masyarakat terhadap hasil survei.

Ia menambahkan hasil survei yang dirilis kali ini diselenggarakan pada bulan Juli 2017 Ialu menggunakan metodologi Multi Stage Random Sampling dengan jumlah sample sebanyak 100 Primary Sampling Unit(PSU) menyebar diseluruh Kalbar.

"Tingkat kepercayaan dalam survey ini adalah 95% dengan margin error sebesar 3 %. Untuk menjaga tingkat akurasi dan presisi dalam survey ini dilakukan respondent check dan quality control berlapis," katanya

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017