Pontianak (Antara Kalbar) - BPJS Kesehatan Singkawang saat ini sedang menyasar para petani dan nelayan yang ada di wilayah Sambas untuk masuk dalam kepesertaan JKN-KIS.
"Kita terus melakukan upaya bagaimana petani dan nelayan Sambas bisa masuk dalam kepesertaan JKN-KIS," kata Kepala BPJS Kesehatan Singkawang, Mardani, Senin.
Menurutnya, hal itu bisa terwujud apabila Pemdanya bisa turut mendukung. "Artinya, bagaimana partisipasi Pemdanya untuk bisa meyakinkan dan mengajak para petani dan nelayannya untuk bisa bergabung dengan BPJS Kesehatan," ujarnya.
Sampai dengan 30 Juni 2017, terangnya, jumlah peserta BPJS Kesehatan Cabang Singkawang telah mencapai 559.449 jiwa.
Dimana di dalamnya termasuk peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan Program JKN-KIS oleh Pemerintah Kota Singkawang melalui program PBI APBD sebanyak 10.862 jiwa, Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas melalui program PBI APBD sebanyak 16.270 jiwa, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang melalui PBI APBD sebanyak 3.671 jiwa.
Pertumbuhan jumlah peserta ini juga, menurutnya, diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Singkawang.
"Saat ini Kantor Cabang Singkawang telah bermitra dengan 85 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang terdiri dari 51 Puskesmas, 15 Dokter Praktik Perorangan, 4 Dokter Praktik Gigi Perorangan, dan 15 Klinik Pratama," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, BPJS Kesehatan Cabang Singkawang juga telah bekerja sama dengan 12 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri dari 12 Rumah Sakit (termasuk di dalamnya 1 Klinik Utama) dan 5 Optik.
"Sehingga di awal tahun 2019, kita optimistis pencapaian kepesertaan JKN-KIS di wilayah Sing Bebas bisa mencapai 95 persen dari penduduk," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kita terus melakukan upaya bagaimana petani dan nelayan Sambas bisa masuk dalam kepesertaan JKN-KIS," kata Kepala BPJS Kesehatan Singkawang, Mardani, Senin.
Menurutnya, hal itu bisa terwujud apabila Pemdanya bisa turut mendukung. "Artinya, bagaimana partisipasi Pemdanya untuk bisa meyakinkan dan mengajak para petani dan nelayannya untuk bisa bergabung dengan BPJS Kesehatan," ujarnya.
Sampai dengan 30 Juni 2017, terangnya, jumlah peserta BPJS Kesehatan Cabang Singkawang telah mencapai 559.449 jiwa.
Dimana di dalamnya termasuk peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan Program JKN-KIS oleh Pemerintah Kota Singkawang melalui program PBI APBD sebanyak 10.862 jiwa, Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas melalui program PBI APBD sebanyak 16.270 jiwa, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang melalui PBI APBD sebanyak 3.671 jiwa.
Pertumbuhan jumlah peserta ini juga, menurutnya, diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Singkawang.
"Saat ini Kantor Cabang Singkawang telah bermitra dengan 85 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), yang terdiri dari 51 Puskesmas, 15 Dokter Praktik Perorangan, 4 Dokter Praktik Gigi Perorangan, dan 15 Klinik Pratama," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, BPJS Kesehatan Cabang Singkawang juga telah bekerja sama dengan 12 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri dari 12 Rumah Sakit (termasuk di dalamnya 1 Klinik Utama) dan 5 Optik.
"Sehingga di awal tahun 2019, kita optimistis pencapaian kepesertaan JKN-KIS di wilayah Sing Bebas bisa mencapai 95 persen dari penduduk," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017