Singkawang (Antara Kalbar) - Praktisi Hukum Kota Singkawang, Jamaan Elvis Elwis meminta kepada aparat hukum untuk lebih sigap mengusut tuntas kasus Saracen.

"Kita minta aparat hukum untuk lebih sigap mengusut tuntas kasus Saracen, hingga dapat menemukan dalang dalam kasus tersebut," kata Jamaan Elvis Elwis di Singkawang, Minggu.

Menurut dia, jangan sampai kasus Saracen dapat menimbulkan kegaduhan yang dimungkinkan bisa merambah di Kota Singkawang.

"Sudah banyak contoh yang terjadi akibat Saracen tersebut. Maka dari itu, saya minta usut tuntas, jangan biarkan oknum penyebar berita hoax di media sosial itu berkeliaran," ujarnya.

Sebab mereka dapat membuat opini publik terbentuk, dan pastinya berpengaruh pada lingkungan dan masyarakat khususnya di Kota Singkawang.

Menurutnya, langkah pemerintah dalam memberantas dan membongkar jaringan Saracen ini banyak mendapat dukungan dari pihak. "Maka dari itu haruslah dapat terwujud dalam pengungkapannya," ungkapnya.

Jaringan Saracen yang kerap membuat berita hoax berkonten SARA ini memang sudah sangat meresahkan masyarakat Indonesia, begitu juga Kota Singkawang yang menurutnya banyak terdapat penggiat media sosial.

"Maka dari itu jaringan ini harus segera dimusnahkan," pintanya.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara ini juga meminta kepada aparat penegak hukum agar transparan dalam pengungkapan jaringan Saracen. Agar tidak ada kecurigaan dari masyarakat.

"Pengungkapannya harus transparan, jangan sampai nanti dianggap bahwa pengungkapan kasus Saracen ini hanya sebagai pengalihan opini terhadap sejumlah kasus-kasus korupsi yang terjadi di Indonesia," katanya.

Menurutnya, Kementerian Komunikasi baik di pusat maupun di daerah bisa bersinergi terhadap website ataupun akun-akun yang kerap menyebarkan berita hoax tersebut.

"Tak hanya Saracen saja yang kerap melakukan berita hoax, tapi masih ada situs lainnya yang dibentuk untuk mengadu domba masyarakat. Maka dari itu sinergitas harus ditingkatkan," pungkasnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Singkawang, Ahyadi meminta pengguna media sosial lebih bijak dalam menggunakan teknologi yang ada.

Banyaknya pengguna internet yang sebagiannya memiliki akun media sosial juga harus pandai menyaring informasi-informasi yang belum tentu diketahui kebenarannya.

"Informasi yang masuk harus di saring dan di cek dulu, jangan sampai di respon secara spontan tanpa berpikir ulang apalagi mengomentari, membalas informasi tersebut atau yang lainnya," katanya.

Karena bagaimanapun, kata dia, setiap tindakan ataupun transaksi elektronik seperti di media sosial dapat berdampak pada hukum.

"Segala perbuatan kita di media sosial akan bisa berakibat ke hukum pidana, maka hal ini harus menjadi kehati-hatian kita," ujarnya.

(KR-RDO/T011)

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017