Singkawang (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menggelar tatap muka bersama Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan instansi pemerintah serta LSM dalam rangka antisipasi gangguan Kamtibmas di wilayah Hukum Kalbar, di Aula Polres Singkawang, Selasa.

"Saya diperintahkan oleh Bapak Kapolda Kalbar untuk melakukan sosialisasi dalam rangka ketertiban dan keamanan di semua wilayah Kalbar," kata Kasubdit Kerma Dit Binmas Polda Kalbar, AKBP Harjito di Singkawang.

Menurutnya, sosialisasi ini menjadi bagian yang sangat penting bagi pihaknya untuk mengantisipasi jangan sampai gangguan Kamtibmas terjadi di wilayah hukum Kalbar.

Mengingat kehadiran teknologi seperti media sosial sangat rentan terhadap isu SARA, ujaran kebencian dan lain sebagainya. Sehingga sangat berpotensi sekali menimbulkan gangguan Kamtibmas yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI.

"Dari sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Singkawang khususnya bisa memahami gambaran-gambaran gangguan Kamtibmas seperti apa, sehingga diharapkan dapat membantu pihak kepolisian di lapangan," ujarnya.

Di samping itu, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat Singkawang jangan sekali-sekali membawa isu SARA di medsos. Karena, selain dapat menimbulkan perpecahan persatuan dan kesatuan juga dapat menimbulkan dampak hukum bagi si penyebar isu SARA tersebut.

"Jangan menggunakan media sosial seenaknya. Karena selain dapat menimbulkan perpecahan juga dapat menimbulkan dampak hukum," pesannya.

Dalam kesempatan itu, Waka Polres Singkawang, Kompol Dhani Catra Nugraha meminta kepada pengguna media sosial harus bijak.

"Masyarakat jangan mudah terpengaruh terhadap berita-berita yang belum diketahui kebenarannya," kata Dhani.

Hal itu diingatkan dia, karena banyak cara pelaku-pelaku Hoax untuk memperkeruh suasana dan memecah belah persatuan dan kesatuan di wilayah Indonesia khususnya di Singkawang.

Mengingat ada beberapa temuan kasus yang akun Facebooknya di bajak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Oleh sebab itu sebijak mungkin menyikapi media sosial. Jangan mudah percaya dan terpengaruh terhadap berita-berita yang belum diketahui kebenarannya," pesannya.

(KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017