Singkawang (Antara Kalbar) - Komandan Kodim 1202/Singkawang, Letkol Inf Abdul Rahman mengharapkan masyarakat Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang dan Sambas (Singbebas) agar tidak mudah terprovokasi pada konflik yang terjadi di Myanmar.

"Hal ini sudah kita sampaikan kepada tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan lintas etnis se-Singbebas (Singkawang, Bengkayang dan Sambas) belum lama ini, untuk menyikapi konflik yang terjadi di Myanmar agar tidak menyebar," kata Abdul Rahman di Singkawang, Selasa.

Pada pertemuan tersebut pihaknya menggelar dialog dan silaturahmi antar umat beragama dan antar etnis untuk meminimalisir potensi konflik di wilayah Singbebas.

"Kita juga telah menandatangani kesepakatan damai antar umat beragama, dari beberapa tokoh agama dan masyarakat di Singbebas. Dimana dalam penandatanganan itu kami sepakat untuk sama-sama menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama, menghormati kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing," ujarnya.

Abdul Rahman menambahkan, pihaknya bersama masyarakat juga akan mewaspadai dan menindak tegas pihak yang ingin merusak toleransi dan kerukunan antar umat beragama di wilayah tiga daerah tersebut. Terlebih Kota Singkawang terkenal dengan kota yang paling toleransi peringkat tiga nasional, dan itu merupakan tugas pihak keamanan dan masyarakat untuk menjaganya.

"Kami berharap dukungan dari semua pihak keamanan baik TNI dan Polri maupun semua elemen masyarakat, agar hal tersebut selalu terjaga," tuturnya.

Menurutnya, kekuatan bangsa Indonesia terletak pada kekompakan dan kerukunan. Karena itu, dia juga berharap harus ada kesepakatan untuk kokoh dalam menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing.

"Kita memang beda suku, beda agama dan lainnya. Namun perbedaan itu harus menjadikan kita lebih bersatu untuk NKRI harga mati, karena kerukunan, kekompakan dan toleransi inilah yang menjadikan bangsa Indonesia ini kuat baik di dalam maupun di luar negeri," katanya.

Dia menilai, sejauh ini kerukunan tersebut telah tercermin di wilayah Singbebas, dengan keberagaman etnis dan agamanya namun mampu bersatu dan membangun daerah.

"Alhamdulillah Singbebas hingga saat ini aman dan kondusif, berkat dukungan semua pihak dan seluruh masyarakat Sing Bebas," katanya.

Sementara Kasubang TU Kantor Kementerian Agama Singkawang, Azhari meminta kepada masyarakat yang ada di wilayah Sing Bebas untuk tidak memandang konflik di Myanmar bernuansa agama.

"Konflik di Myanmar bukan permasalahan agama tapi lebih kepada pertikaian manusia yang ada di perbatasan negara," katanya.



(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017