Pontianak  (Antara Kalbar) - Cuaca buruk yang terjadi di pesisir Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dalam beberapa hari terakhir membuat hasil tangkapan nelayan menurun drastis. .

"Hampir setiap kali melaut tidak membuahkan hasil, lantaran cuaca yang kurang bersahabat," Firman, seorang nelayan asal Kecamatan Pemangkat, Sambas, saat dihubungi dari Pontianak, Rabu.

Firman menambahkan selain faktor cuaca yang tidak menentu, ketika berada di laut ia bersama nelayan yang lain juga tidak menemukan kumpulan ikan yang memadai.

"Intinya ketika melaut tiba-tiba cuaca berubah sehingga kami memilih berteduh atau pulang," jelasnya.

Dengan kondisi yang ada menurutnya nelayan mengalami kerugian. Kerugian dalam arti biaya transportasi tetap saja keluar, sedangkan pendapatan dari hasil tangkap ikan sangat sedikit.

"Tidak menutup kemungkinan saat melaut dengan kondisi sekarang untuk membeli minyak tidak bisa ditebus. Setiap kali kita melaut membutuhkan paling sedikit 25 liter minyak solar," paparnya.

Kondisi senada juga disampaikan oleh nelayan lainnya, Asman. Menurut nelayan yang juga satu desa dengan Firman tersebut mengatakan cuaca seperti saat ini sulit untuk diprediksi.

"Saat ini musim angin barat daya, cuaca tidak menentu. Kadang bagus, namun tiba-tiba berubah menjadi tidak bagus. Kadang sejumlah nelayan memilih untuk tidak melaut. Habis kalau dipaksakan pasti hanya keluar modal tanpa ada hasil," kata dia.

Terhadap persoalan yang ada terutama saat tidak melaut maka untuk menutupi kebutuhan hidup yang selalu dikeluarkan maka nelayan menurut Asman harus meminjam uang ke agen pembeli ikan setempat.

"Untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari harus minjam dahulu ke agen atau istilah di sini dengan tauke. Setelah cuaca bagus nanti baru kita bayar," jelasnya.



(U.KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017