Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia perwakilan wilayah Kalimantan Barat memberikan bantuan mesin penggerak perahu kepada pengelola Mempawah Mangrove Park untuk memaksimalkan program ekowisata yang ada Kabupaten Mempawah tersebut.

"Kita sangat berterimakasih kepada Bank Indonesia yang sampai saat ini masih concern untuk membantu keberadaan tempat wisata ini. Bantuan mesin penggerak perahu ini akan kita maksimalkan untuk pengelolaan kawasan ekowisata ini," kata Ketua MMC, Fajar di Mempawah, Minggu.

Dia mengatakan, delapan buah mesin penggerak perahu bantuan BI tersebut menggunakan alat konverter kit dari Amin Ben Gas, dimana mesin tersebut nantinya bisa menggunakan dua bahan bakar (Bensin dan Gas Elpiji) secara bergantian.

"Dari delapan unit mesin ini, lima buah kita serahkan kepada nelayan setempat, dimana nelayan ini juga membantu kita dalam mengelola MMP dengan membawa para pengunjung berkeliling di seputar kawasan wisata ini. Sementara dua lagi kita berikan kepada masyarakat peduli sungai Mempawah, dan satu unit lagi kita gunakan sendiri untuk memonitoring wilayah pesisir dari kawasan ini," tuturnya.

Fajar menambahkan, pihaknya memilih penggunaan produk konverter kit dari Amin Ben Gas karena pihaknya ingin membantu meringankan beban para nelayan dalam penggunaan bahan bakar.

"Selama ini masyarakat nelayan di wilayah MMP ini menggunakan mesin penggerak perahu dengan bahan bakar solar, dimana sangat boros. Dengan penggunaan bahan bakar gas ini sudah kita buktikan, sangat hemat, dimana satu tabung gas tiga kilogram, itu setara dengan 15 sampai 18 liter solar," katanya.

Dengan adanya penghematan bahan bakar tersebut, tentu akan menghemat pengeluaran dari nelayan, sehingga diharapkan, penghasilan nelayan yang ada di Desa Pasir Kecamatan Mempawah tersebut bisa semakin meningkat.

Di tempat yang sama, Kepala KPw BI Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan, bantuan tersebut merupakan komitmen dari BI untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada.

Dirinya sangat menyambut baik dengan adanya penyaluran bantuan itu untuk nelayan, dimana pihaknya berharap para nelayan yang ada di sekitar kawasan MMP bisa meningkatkan pendapatannya melalui penghematan biaya bahan bakar.

"Dengan uang bahan bakar yang bisa dihemat, kita mengharapkan masyarakat nelayan bisa menggunakannya untuk meningkatkan kualitas ekonomi keluarga, terutama untuk pendidikan anak-anak mereka," katanya.

Dia berharap agar masyarakat nelayan bisa menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga generasi penerus yang ada di kabupaten itu, khususnya anak-anak dari nelayan ini bisa semakin baik.

Dwi mengatakan, pihaknya sangat concern untuk memaksimalkan potensi wisata Mangrove yang ada disana, karena memiliki dampak yang cukup besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

"Tidak hanya nelayan yang terbatu dengan adanya program eko-wisata MMP ini, namun masyarakat pedagang juga sudah merasakan manfaatnya, dimana mereka bisa berjualan makanan, minuman dan cinderamata disini," kata Dwi.

Sementara itu, Amin, selaku penemu alat Konverer Kit tersebut menyatakan sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh BI dan pengelola MMP. Dia berharap dengan kepedulian BI terhadap wisata dan nelayan di Mempawah bisa menjadi contoh bagi pihak lainnya untuk berbuat yang sama.

"Paling tidak apa yang dilakukan oleh BI ini dapat diikuti oleh pihak lainnya, karena untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan memaksimalkan potensi wisata yang ada, bukan hanya menjadi kewajiban dari satu pihak, tetapi harus diikuti oleh banyak pihak," kata Amin.

(KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017