Pontianak (Antaranews Kalbar) - Penyediaan pangkalan khusus untuk pembelian ulang elpiji bagi nelayan yang menggunakan konverter kit di Kabupaten Mempawah dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat masih menunggu rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.
"Kalau dari PT Pertamina (Persero) sudah siap, baik dari segi alokasi maupun lainnya untuk penyediaan pangkalan khusus bagi nelayan yang akan membeli elpiji untuk BBG konverter kit mereka," kata Sales Executive Elpiji PT Pertamina Pontianak, Sandy Rahadian, di Pontianak, Jumat.
Sehingga, menurut Sandy pihaknya kini tinggal menunggu rekomendasi dari DKP Mempawah dan Kota Singkawang untuk penentuan titik dan permohonan alokasi untuk penyedian pangkalan khusus tersebut.
"Hingga saat ini, rekomendasi tersebut baik dari DKP Mempawah dan Kota Singkawang, belum kami terima, sehingga untuk sementara para nelayan yang sudah menggunakan konverter kit, elpijinya kami suplai di pangkalan rumah terdekat," ungkapnya.
Ia menambahkan penyedian pangkalan khusus tersebut, agar para nelayan dengan mudah mendapatkan elpiji subsidi atau elpiji tabung tiga kilogram untuk bahan bakar kapal motor mereka yang sudah menggunakan konverter kit di dua daerah tersebut.
Sebelumnya, Kementerian ESDM bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI dan Pertamina memberikan bantuan paket konverter kit bagi nelayan kecil di Kabupaten Mempawah sebanyak 214 unit, dan 92 unit bagi nelayan di Kota Singkawang.
Bantuan paket konverter kit BBM ke elpiji terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung elpiji tiga kilogram dan aksesoris pendukung lainnya.
Sandy menambahkan untuk pangkalan khusus tersebut hanya bisa melayani pembelian elpiji oleh para nelayan, sehingga stok elpiji bagi nelayan tetap ada.
"Nantinya para nelayan tersebut cukup menunjukkan kartu nelayan mereka sehingga bisa membeli elpiji di pangkalan khusus tersebut," ujar Sandy.
Dengan program konversi dari BBM ke BBG (bahan bakar gas), maka bisa melakukan penghematan operasional para nelayan kecil menjadi salah satu alasan pelaksanaan program yang mulai dijalankan di Pulau Kalimantan sejak September 2018 tersebut, katanya.
"Dukungan Pertamina terhadap program ini adalah terkait penugasan yang diberikan pemerintah yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018," katanya.
Lebih lanjut, dijelaskannya sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil, kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 gross tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 horse power (HP).
Penyedian pangkalan khusus elpiji nelayan tunggu rekomendasi DKP
Jumat, 2 November 2018 15:13 WIB