Pontianak (Antara Kalbar) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar mencatat alokasi kredit di Kalbar tumbuh 8,31 persen (yoy) dengan posisi baki debet sebesar Rp65,86 triliun di wilayah itu.

"Dari pertumbuhan yang ada, risiko kredit pun saat ini berada di bawah batas aman dengan rasio kredit macet atau NPL sebesar 2, 60 persen," ujar Kepala KPw BI Kalbar Dwi Suslamanto di Pontianak, Senin.

Dwi menjelaskan dari sisi jenis penggunaan, sebesar Rp46,96 triliun atau 71,31 persen merupakan kredit produktif. Hal itu berupa Rp29,51 persen ke kredit investasi dan 17,46 triliun kredit modal kerja.

"Secara umum nilai penyaluran kredit di Kalbar berada di bawah Kaltim dan pertumbuhannya berada di bawah Kalteng dan Kalsel," papar dia.

Menurutnya di Kalbar jumlah kredit ke sektor koperasi mencapai Rp33,34 triliun yang tetap tumbuh sehat 11, 14 persen meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 20,71 persen.

"Sedangkan untuk penyaluran kredit ke debitur perseorangan mencapai Rp32,61 triliun atau tumbuh 5,55 persen. Itu melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 8,56 persen," kata dia.

Ia menyebutkan untuk korporasi penerima kredit terbesar adalah di sektor pertanian yakni mencapai 63,17 persen dari total kredit.

"Pada sisi lainnya sektor industri pengolahan merupakan korporasi yang memiliki NPL terbesar yakni 72,39 persen dari total kredit yang ada," jelasnya.




(U.KR-DDI/H007)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017