Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Musanif mengatakan realisasi bantuan pengembangan jeruk di Sambas, Kalimantan Barat diperkirakan pada Oktober 2017.

"Saat ini sudah mulai proses pelaksanaan. Diperkirakan kalau tidak Oktober maka November 2017 sudah dapat direalisasikan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Ia menjelaskan dalam bantuan tersebut terdapat dua proses pelaksanaan kegiatan yakni memfasilitasi bibit jeruk dan sarana produksi untuk 250 hektare. Sedangkan untuk pemeliharaan 250 hektare lainnya bersifat bantuan saprodi untuk tanaman jeruk yang sudah ada.

"Semuanya baru mulai proses dan bantuan belum disalurkan kepada penerima. Intinya target kita, tahun ini harus selesai seluruhnya sebanyak 500 hektare," paparnya.

Terkait kendala yang dihadapi, ia menyebutkan saat ini pada tataran pemenuhan bibit tanaman jeruk. Menurutnya untuk pemenuhan mata tempel atau entris untuk bibit jeruk masih sebagian besar harus didatangkan dari Batu Malang Jawa Timur.

"Itu salah satu kendala, karena keterbatasan yang kita miliki. Mata tempel yang dihasilkan dari kebun blok penggandaan mata tempel jeruk di kita masih kurang memadai," katanya.

Dipaparkannya untuk mata tempel yang akan dijadikan bibit jeruk tidak bisa diambil dari pohon jeruk sembarangan namun harus berlabel.

"Bibit harus dari BPMT dan harus berlabel. Entris dari kebun induk harus sehat. Makanya, kebun induk untuk entris merupakan kebun yang tidak untuk produksi, hanya mata tempel yang dihasilkan," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017