Pontianak (Antara Kalbar) - Pemimpin Kantor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Pontianak, Haryanto mengatakan dalam dua bulan terakhir penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor perkebunan khususnya kepada agen kelapa dalam mengalami peningkatan secara signifikan sehingga mendongkrak penyaluran KUR BNI tersebut.
"Dari total penyaluran KUR di wilayah kerja BNI Cabang Pontianak yang meliputi Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Landak dan Mempawah sektor pertanian dan perkebunan mendominasi. Baru - baru ini ke petani kelapa dalam yang lagi besar penyaluran kita," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menyebutkan informasi yang didapat dari petani kelapa dalam bahwa saat ini pasar untuk kelapa dalam terbuka lebar dan permintaannya cukup tinggi untuk diekspor. Permintaan terhadap kelapa dalam saat ini yakni datang dari negara Tiongkok, India dan Pakistan.
"Dengan pasar terbuka lebar harga kelapa dalam saat ini juga membaik. Infonya kelapa dalam saat ini untuk kebutuhan obat bukan lagi untuk kosmetik dan lainnya sebagaimana sebelum - sebelumnya. Untuk daerah asal kelapa dalam itu dari Kabupaten Mempawah," papar dia.
Terkait realisasi KUR BNI Cabang Pontianak dari Januari - akhir September 2017 ia menyebutkan sudah mencapai Rp54,72 miliar atau 68,4 persen dari target tahun 2017 yang sebesar Rp80 miliar.
"Kota Pontianak dari tiga daerah lainnya masih mendominasi dengan pangsa pasarnya sebesar 55 persen. Kembali, sektor pertanian dan perkebunan mendominasi serta perdaganggan," jelasnya.
Dikatakannya sedangkan untuk kredit bermasalah dari KUR yang disalurkan tahun ini menurutnya masih 0 persen. Sedangkan untuk kredit bermasalah dari penyaluran KUR sebelum - sebelumnya yakni sebesar 1,7 persen.
"Kita bersyukur hingga saat ini kredit bermasalah masih rendah dan terkendali. Hal itu tentu tidak terlepas dari ketelitian dan pembinaan dari kita kepada penerima KUR," kata dia.
Ia mengatakan untuk penyaluran kredit BNI secara menyeluruh hingga saat ini sendiri sudah mencapai Rp715,47 miliar atau tumbuh sekitar 12 persen dari periode yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Sedangkan untuk dana pihak ketiga hingga saat ini sudah mencapai Rp2,038 triliun atau tumbuh 6,3 persen dari periode yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk kredit bermasalah dari keseluruhan penyaluran masih rendah yakni 1,92 persen,"sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Dari total penyaluran KUR di wilayah kerja BNI Cabang Pontianak yang meliputi Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Landak dan Mempawah sektor pertanian dan perkebunan mendominasi. Baru - baru ini ke petani kelapa dalam yang lagi besar penyaluran kita," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menyebutkan informasi yang didapat dari petani kelapa dalam bahwa saat ini pasar untuk kelapa dalam terbuka lebar dan permintaannya cukup tinggi untuk diekspor. Permintaan terhadap kelapa dalam saat ini yakni datang dari negara Tiongkok, India dan Pakistan.
"Dengan pasar terbuka lebar harga kelapa dalam saat ini juga membaik. Infonya kelapa dalam saat ini untuk kebutuhan obat bukan lagi untuk kosmetik dan lainnya sebagaimana sebelum - sebelumnya. Untuk daerah asal kelapa dalam itu dari Kabupaten Mempawah," papar dia.
Terkait realisasi KUR BNI Cabang Pontianak dari Januari - akhir September 2017 ia menyebutkan sudah mencapai Rp54,72 miliar atau 68,4 persen dari target tahun 2017 yang sebesar Rp80 miliar.
"Kota Pontianak dari tiga daerah lainnya masih mendominasi dengan pangsa pasarnya sebesar 55 persen. Kembali, sektor pertanian dan perkebunan mendominasi serta perdaganggan," jelasnya.
Dikatakannya sedangkan untuk kredit bermasalah dari KUR yang disalurkan tahun ini menurutnya masih 0 persen. Sedangkan untuk kredit bermasalah dari penyaluran KUR sebelum - sebelumnya yakni sebesar 1,7 persen.
"Kita bersyukur hingga saat ini kredit bermasalah masih rendah dan terkendali. Hal itu tentu tidak terlepas dari ketelitian dan pembinaan dari kita kepada penerima KUR," kata dia.
Ia mengatakan untuk penyaluran kredit BNI secara menyeluruh hingga saat ini sendiri sudah mencapai Rp715,47 miliar atau tumbuh sekitar 12 persen dari periode yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Sedangkan untuk dana pihak ketiga hingga saat ini sudah mencapai Rp2,038 triliun atau tumbuh 6,3 persen dari periode yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk kredit bermasalah dari keseluruhan penyaluran masih rendah yakni 1,92 persen,"sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017