Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengaku berang dengan ulah pelaksana proyek pembangunan Jembatan Bansir di Jalan Imam Bonjol yang pengerjaannya relatif sangat lambat.

"Sudah tahu pembangunan Jembatan Bansir vital tetapi pengerjaannya terkesan lambat, malah pada hari Sabtu dan Minggu tidak ada aktivitas, alat-alat berat malah tidak beroperasi," kata Sutarmidji di Pontianak, Selasa.

Jembatan Bansir sudah telanjur dirobohkan dan akses jalan tersebut sudah ditutup sejak awal Oktober. Akan tetapi, dia menilai pengerjaannya tidak maksimal.

"Bila perlu pengerjaannya dibagi dalam tiga sif atau selama 24 jam dikerjakan sehingga cepat selesai. Kalau sekarang yang saya lihat, dalam 2 hari ini malah tidak ada aktivitas," katanya.

Menurut dia, kalau memang pelaksana pengerjaan jembatan itu tidak mampu, seharusnya jembatan itu jangan dibongkar dahulu.

"Kami minta pengerjaan Jembatan Bansir harus cepat sesuai dengan jadwal yang ditentukan, yakni selama 51 hari ke depan, dan kualitas bangunan juga harus kuat," ujarnya.

Sebelumnya, Dishub Kota Pontianak bersama instansi terkait sepakat menutup total Jalan Imam Bonjol mulai 2 Oktober 2017 hingga 51 hari ke depan guna memaksimalkan pembangunan Jembatan Bansir.

Sementara itu, kendaraan dari arah luar kota atau Kabupaten Kubu Raya dapat memilih jalan alternatif, yakni mulai Jalan Alianyang (KKR Kodam), Jalan Adisucipto (Sudarso), Jalan Imam Bonjol, Jalan Abdurrahman Saleh (BLKI), hingga Jalan Ahmad Yani.

Khusus kendaraan bertonase besar, kata dia, hanya boleh beroperasi mulai pukul 21.00 hingga 05.00 WIB. Itu pun hanya kendaraan 20 feet, termasuk Fuso.
 
(A057/D007)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017