Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Barat, menyatakan dampak dari cuaca buruk, yakni hujan dengan intensitas tinggi mempengaruhi pengerjaan pembangunan Jembatan Bansir di Jalan Imam Bonjol, Pontianak.

Kepala Seksi Pembinaan Teknis Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kalbar, Manuel di Pontianak, Rabu, mengatakan karena curah hujan tinggi, arus air di sekitar lokasi pun cukup deras, sehingga proses pengerjaan sedikit terhambat.

"Saat menjelang siang hari air turun ke sungai dengan cukup deras, kemudian menjelang malam air kembali mengarah ke arah darat. Untuk meminimalkan kondisi sehingga Jalan Imam Bonjol diputuskan ditutup mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.

Ia menjelaskan, diputuskannya penutupan jalan tersebut, juga karena sewaktu setengah bagian jembatan belum dibongkar, ketika ada kendaraan besar masuk, jembatan bergerak seperti ayunan, karena pondasi tiang belian sudah dipotong sebagian.

"Sehingga kami khawatir kalau terjadi keretakan itu, maka jembatan langsung ambruk, sehingga keputusan untuk keselamatan pengguna jalan maka ditutup sementara," ujarnya.

Ia optimistis, pihak pelaksana pengerjaan mampu menyelesaikannya sesuai target awal selama 51 hari. "Karena pengerjaannya akan dilakukan siang dan malam hari," katanya.

Manuel kembali meyakinkan, proyek itu tidak akan molor, karena pengerjaannya sendiri tidak hanya di lokasi jembatan, karena ada beberapa bahan yang dikerjakan di tempat lain, misalnya boks, yang seminggu sudah dilakukan pemasangan di lokasi pengerjaan jembatan.

"Mudah-mudahan setelah pemadatan tanah dasar, boks bisa dipasang sehingga dilanjutkan dengan mengecor lantai jalannya," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengaku berang dengan ulah pelaksana proyek pembangunan Jembatan Bansir di Jalan Imam Bonjol yang pengerjaannya relatif sangat lambat.

"Sudah tahu pembangunan Jembatan Bansir vital tetapi pengerjaannya terkesan lambat, malah pada hari Sabtu dan Minggu tidak ada aktivitas, alat-alat berat malah tidak beroperasi," katanya.

Jembatan Bansir sudah telanjur dirobohkan dan akses jalan tersebut sudah ditutup sejak awal Oktober. Akan tetapi, dia menilai pengerjaannya tidak maksimal.

"Kami minta pengerjaan Jembatan Bansir harus cepat sesuai dengan jadwal yang ditentukan, yakni selama 51 hari ke depan, dan kualitas bangunan juga harus kuat," ujarnya.

Dinas Perhubungan Kota Pontianak bersama instansi terkait sepakat menutup total Jalan Imam Bonjol mulai 2 Oktober 2017 hingga 51 hari ke depan guna memaksimalkan pembangunan Jembatan Bansir.

Sementara itu, kendaraan dari arah luar kota atau Kabupaten Kubu Raya dapat memilih jalan alternatif, yakni mulai Jalan Alianyang (KKR Kodam), Jalan Adisucipto (Sudarso), Jalan Imam Bonjol, Jalan Abdurrahman Saleh (BLKI), hingga Jalan Ahmad Yani.

Khusus kendaraan bertonase besar, kata dia, hanya boleh beroperasi mulai pukul 21.00 hingga 05.00 WIB. Itu pun hanya kendaraan 20 feet, termasuk Fuso.

(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017