Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Muazah Aladawiah mengaku prihatin atas kejadian asusila dengan korban anak dibawah umur yang belum lama ini kembali terjadi di Sambas.

"Tentu sangat prihatin di mana siswa kelas empat sekolah dasar yang ada di Kecamatan Tebas menjadi korban tindakan tidak terpuji," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.

Ia menjelaskan untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang kembali, perlu di ambil langkah bersama oleh semua pihak mulai dari camat, kepolisian, tokoh masyarakat, tokoh agama, masyarakat itu sendiri dan orang tua.

"Lintas sektoral harus bersama memberikan penyuluhan terpadu, kepada masyarakat dalam mengantisipasi kejadian serupa," kata dia.

Menurutnya untuk mengantisipasi kejadian serupa juga harus dilakukan dengan serius. Penyuluhan kepada masyarakat sebut Muazah, tidak harus melalui kegiatan yang yang formal.

"Bisa saja dalam acara yang lain atau dalam setiap kesempatan apapun harus disampaikan terus waspada dan hati - hati.Terpenting juga mengajak semua pihak terus memperkuat peran masing - masing dalam segala hal yang baik," papar dia.

Dikemukakannya juga bahwa pihak desa bisa berperan besar dalam mengantisipasi kejadian tindak asusila, bisa melalui penganggaran untuk penyuluhan oleh desa, dari anggaran desa.

"Pihak desa dapat menggelar penyuluhan terpadu, dengan anggaran dari desa. Selain itu juga, dinas terkait juga diharapkan proaktif mendukung kegiatan tersebut," kata dia.

Ia menambahkan juga pengawasan orang tua terhadap anak juga perlu ditingkatkan. Orang tua menurutnya harus mengetahui, dengan siapa anak-anak bermain.

"Agar menimbulkan efek jera kepada pelaku hukuman atas perbuatan pelaku harus berat. Kalau sekarang hukuman sudah sangat berat, dengan ancaman di atas 5 tahun penjara," katanya.


(U.KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017