Pontianak (ANTARA) - Anggota DPRD Sambas, Kalimantan Barat, Hapsak Setiawan meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) Sambas untuk sigap menyiapkan segala sesuatu sebagai antisipasi dampak banjir karena saat ini cuaca ekstrem.
“Saat ini cuaca di Sambas dalam situasi hujan yang terus-menerus dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Sudah ada beberapa desa banjir dan akan banjir. Untuk itu perlu dilakukan antisipasi sejak dini terutama BPBD harus sigap menyiapkan segala sesuatunya,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Sabtu.
Ia menjelaskan hal yang meski dipersiapkan terutama pada peralatan untuk evakuasi korban banjir, baik evakuasi dari lokasi banjir maupun ketika korban berada di tempat pengungsian.
“Peralatan seperti perahu karet dan tenda harus di persiapkan sejak dini. Kemudian yang lebih penting lagi bantuan berupa sembako untuk masyarakat yang mengalami bencana banjir,” kata dia.
Apalagi, katanya, di tengah pandemi COVID- 19 yang mengganggu perekonomian masyarakat dan ditambah ada bencana alam maka persiapan bantuan logistik perlu menjadi perhatian berbagai pihak.
“Masyarakat sekarang sedang kesulitan ekonomi akibat COVID- 19. Jangan sampai datangnya bencana banjir ini menambah penderitaan bagi masyarakat. Untuk itu, semua pihak yang ada harus bekerja sama untuk mengantisipasi banjir pemerintah daerah maupun pemerintah desa,” kata dia.
Hujan deras yang melanda Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat sejak Rabu (18/11) ditambah kondisi pasang besar mengakibatkan sejumlah daerah banjir atau air mengenangi jalan dan rumah warga. Daerah yang terjadi banjir yakni Desa Serindang, Kecamatan Tebas. Air hujan menggenang jalan dan halaman rumah warga sekitar 30- 40 cm.
Belum lama ini juga, BPBD Sambas merilis 36 desa di daerah itu rawan banjir. Dari 36 desa itu, terdapat 13 desa dengan rawan tinggi, 20 dengan rawan sedang dan tiga dengan potensi rawan rendah.
Dewan Sambas minta BPBD untuk sigap menyiapakan antisipasi dampak banjir
Sabtu, 21 November 2020 21:46 WIB