Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTK-PTSP) Kota Pontianak akan menggelar pelatihan mekanik bagi masyarakat kurang mampu di kota itu.
"Dalam pelatihan kali ini pesertanya dibatasi hanya 15 orang saja, yakni dari perwakilan dari masing-masing kecamatan di Pontianak," kata Kepala Bidang Tenaga Kerja, DPMTK-PTSP Pontianak, Affan di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut akan dilaksanakan satu bulan penuh, mulai 30 Oktober sampai 30 November 2017, setiap peserta akan mendapatkan materi, teori, praktik serta kesempatan magang di salah satu pabrikan motor yang menjalin kerja sama dengan pihaknya.
"Kami melakukan rekrutmen lewat kecamatan dengan peserta 15 orang, sehingga rata-rata setiap kecamatan mendapat jatah dua hingga tiga orang," ujarnya.
Menurut dia, untuk proses seleksinya dilakukan secara terbuka, yang diserahkan pada kecamatan masing-masing, karena mereka yang mengetahui masyarakatnya yang tergolong tidak mampu.
Ia berharap, para peserta nantinya bisa mendapatkan pekerjaan, karena peserta pelatihan tersebut, nantinya juga diberikan peralatan bengkel.
"Kami melakukan pelatihan seperti ini, dua kali setahun guna memberikan pengalaman dan membuka peluang usaha bagi masyarakat tidak mampu," katanya.
Affan berharap, dengan sistem rekrutmen yang dilakukan oleh pihak kecamatan, maka pesertanya nantinya memang benar-benar masyarakat yang membutuhkan dari masyarakat yang tidak mampu.
(U.A057/B008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Dalam pelatihan kali ini pesertanya dibatasi hanya 15 orang saja, yakni dari perwakilan dari masing-masing kecamatan di Pontianak," kata Kepala Bidang Tenaga Kerja, DPMTK-PTSP Pontianak, Affan di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut akan dilaksanakan satu bulan penuh, mulai 30 Oktober sampai 30 November 2017, setiap peserta akan mendapatkan materi, teori, praktik serta kesempatan magang di salah satu pabrikan motor yang menjalin kerja sama dengan pihaknya.
"Kami melakukan rekrutmen lewat kecamatan dengan peserta 15 orang, sehingga rata-rata setiap kecamatan mendapat jatah dua hingga tiga orang," ujarnya.
Menurut dia, untuk proses seleksinya dilakukan secara terbuka, yang diserahkan pada kecamatan masing-masing, karena mereka yang mengetahui masyarakatnya yang tergolong tidak mampu.
Ia berharap, para peserta nantinya bisa mendapatkan pekerjaan, karena peserta pelatihan tersebut, nantinya juga diberikan peralatan bengkel.
"Kami melakukan pelatihan seperti ini, dua kali setahun guna memberikan pengalaman dan membuka peluang usaha bagi masyarakat tidak mampu," katanya.
Affan berharap, dengan sistem rekrutmen yang dilakukan oleh pihak kecamatan, maka pesertanya nantinya memang benar-benar masyarakat yang membutuhkan dari masyarakat yang tidak mampu.
(U.A057/B008)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017