Pontianak (Antara Kalbar) - Marketing Branch Manager Pertamina Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Teuku Johan Miftah mengatakan konsumsi normal untuk gas melon atau tabung gas elpiji 3 kilogram di Kota Pontianak sebanyak 22.000 tabung per hari.

"Konsumsi yang ada kenaikannya tidak begitu signifikan atau hanya naik dua persen dari konsumsi normal tahun lalu," ujarnya, di Pontianak, Sabtu.

Terkait ketersediaan gas bersubsidi tersebut yang ada di masyarakat Kota Pontianak, Pertamina menjamin stok dan distribusi produknya aman.

"Pertamina tidak membatasi maupun mengurangi distribusi produk elpiji 3 kilogram. Pada momen hari-hari besar seperti Idulfitri dan tahun baru, Pertamina justru menyediakan stok tambahan demi kenyamanan masyarakat," kata dia lagi.

Kebijakan Pemkot Pontianak telah mengeluarkan edaran yang mengatur penggunaan elpiji 3 kilogram bagi pelaku usaha, sangat diapresiasi oleh pihaknya.

"Kami mengapresiasi Pemkot Pontianak yang telah bersinergi dengan Pertamina sebagai BUMN yang ditugaskan mendistribusikan LPG kepada masyarakat," katanya lagi.

Menurutnya, sosialisasi dan edukasi menjadi salah satu upaya yang penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bijak menyikapi penggunaan produk bersubsidi.

"Sebelum adanya edaran ini, Pertamina dengan pemerintah juga telah secara aktif memberikan imbauan kepada masyarakat dan pelaku usaha kelas menengah ke atas untuk mulai beralih menggunakan elpiji nonsubsidi. Program penukaran tabung dengan harga spesial pun masih kami lakukan," kata Johan pula.

(KR-DDI//B014) 

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017