Singkawang (Antara Kalbar) - Wali Kota Singkawang, Awang Ishak meresmikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 150 liter/detik yang terletak di Jalan Tirtasari, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Kamis.
"Ini sebagai hadiah untuk masyarakat Singkawang, dimana peresmiannya kita lakukan bertepatan dengan HUT Pemkot Singkawang ke-16 tahun 2017," kata Awang di Singkawang.
Dengan sudah diresmikan IPA 150 liter/detik ini, maka terjawab sudah janjinya kepada masyarakat Singkawang untuk menuntaskan air bersih sebelum akhir masa jabatannya habis.
"Jadi tinggal masyarakat lagi yang mengajukan pemasangan sambungan rumah, dan kalau sudah teraliri jangan lupa membayar. Karena mengelolanya pakai duit dan tukang jaganya pun harus dibayar, jadi tidak boleh gratis," katanya.
Direktur PDAM Gunung Poteng Singkawang, Kristina Killin mengatakan, dengan sudah diresmikannya IPA 150 liter/detik ini, maka tugas selanjutnya adalah menyalurkan air bersih ke pelanggan.
Dia menjelaskan, debit air di IPA tersebut mampu menyalurkan air bersih sebanyak 15 ribu pelanggan. "Tapi akan kita bagi per 3 ribu pelanggan per tahunnya," katanya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat Singkawang (pelanggan) yang sudah melakukan pemasangan SR, untuk tidak khawatir jika air tidak mengalir.
"Karena kita sudah melakukan penguatan dengan memasag boster-boster untuk menyalurkan air ke masyarakat," ujarnya.
Tapi jika ada sesuatu di rumah pelanggan seperti airnya macet dan sebagainya, pelanggan yang bersangkutan jangan diam. Tapi laporkan hal itu ke PDAM untuk segera ditindaklanjuti.
Kemudian, bagi masyarakat yang belum mengajukan pemasangan SR, diharapkan segera mengajukan permohonan.
"Silakan datang ke Kantor kami untuk melakukan permohonan, jangan lewat perantara," katanya.
Ketua percepatan pembangunan IPA 150 liter/detik, Asir A Bakar mengatakan, Singkawang membutuhkan sebanyak 480 liter/detik. "Namun IPA yang sudah tersedia saat ini sudah sebanyak 330 liter/detik," kata Asir.
Menurutnya, IPA 150 liter/detik yang baru saja diresmikan itu air bakunya berasal dari sungai Semelagi dan menggunakan dana APBN.
"Sedangkan APBD hanya menyuplai jaringan tersier dan jaringan rumah," katanya.
(U.KR-RDO/ N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Ini sebagai hadiah untuk masyarakat Singkawang, dimana peresmiannya kita lakukan bertepatan dengan HUT Pemkot Singkawang ke-16 tahun 2017," kata Awang di Singkawang.
Dengan sudah diresmikan IPA 150 liter/detik ini, maka terjawab sudah janjinya kepada masyarakat Singkawang untuk menuntaskan air bersih sebelum akhir masa jabatannya habis.
"Jadi tinggal masyarakat lagi yang mengajukan pemasangan sambungan rumah, dan kalau sudah teraliri jangan lupa membayar. Karena mengelolanya pakai duit dan tukang jaganya pun harus dibayar, jadi tidak boleh gratis," katanya.
Direktur PDAM Gunung Poteng Singkawang, Kristina Killin mengatakan, dengan sudah diresmikannya IPA 150 liter/detik ini, maka tugas selanjutnya adalah menyalurkan air bersih ke pelanggan.
Dia menjelaskan, debit air di IPA tersebut mampu menyalurkan air bersih sebanyak 15 ribu pelanggan. "Tapi akan kita bagi per 3 ribu pelanggan per tahunnya," katanya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat Singkawang (pelanggan) yang sudah melakukan pemasangan SR, untuk tidak khawatir jika air tidak mengalir.
"Karena kita sudah melakukan penguatan dengan memasag boster-boster untuk menyalurkan air ke masyarakat," ujarnya.
Tapi jika ada sesuatu di rumah pelanggan seperti airnya macet dan sebagainya, pelanggan yang bersangkutan jangan diam. Tapi laporkan hal itu ke PDAM untuk segera ditindaklanjuti.
Kemudian, bagi masyarakat yang belum mengajukan pemasangan SR, diharapkan segera mengajukan permohonan.
"Silakan datang ke Kantor kami untuk melakukan permohonan, jangan lewat perantara," katanya.
Ketua percepatan pembangunan IPA 150 liter/detik, Asir A Bakar mengatakan, Singkawang membutuhkan sebanyak 480 liter/detik. "Namun IPA yang sudah tersedia saat ini sudah sebanyak 330 liter/detik," kata Asir.
Menurutnya, IPA 150 liter/detik yang baru saja diresmikan itu air bakunya berasal dari sungai Semelagi dan menggunakan dana APBN.
"Sedangkan APBD hanya menyuplai jaringan tersier dan jaringan rumah," katanya.
(U.KR-RDO/ N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017