Pontianak (Antara Kalbar) - General Manager PLN Wilayah Kalbar, Richard Safkaur mengatakan saat ini penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber pembangkit listrik PLN Kalbar porsinya baru mencapai lima persen.

"Penerapan EBT di Kalbar memang masih rendah. Hal itu karena memang isu atau wacana untuk EBT itu sendiri kan masih baru. Sehingga wajar saja masih rendah," ujarnya di Pontianak, Senin.

Richard menjelaskan saat ini untuk sumber energi pembangkit mesin PLN masih didominasi pada penggunaan solar yakni hampir mencapai 70 persen.

"Penggunaan solar karena memang pembangkit yang ada masih pembangkit yang lama. Belum lagi dengan penerapan sistem kita yakni banyak sistem isolasi antardaerah," papar dia.

Sebenarnya, kata Richard, Kalbar memiliki potensi yang besar dalam penerapan EBT untuk pembangkit listrik PLN. Ia mencontohkan seperti dari biomassa.

"Penerapan EBT kan tentu melihat potensi di daerah. Kalbar banyak kayu, sawit dan lainnya. Itu bisa untuk sumber EBT," kata dia.

Untuk EBT sendiri pada sisi lainnya, kata dia, tentu membutuhkan regulasi. Saat ini kata dia pemerintah baru menyiapkan payung hukumnya.

"Terpenting juga soal EBT tentu tidak terlepas dari kesiapan investornya. Kami dari PLN sendiri sudah mulai dan berkomitmen untuk bagaimana EBT porsinya lebih besar agar keberlanjutan energi hadir di tengah-tengah kita. Hal itu tentu sebagaimana juga target pemerintah yakni penggunaan EBT sebesar 25 persen," kata dia.



(U.KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017