Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengharapkan ekonomi kreatif (ekraf) bisa menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, maupun nasional.

"Pemerintah pusat telah menargetkan kontribusi 12 persen dari PDB. Walau saat ini baru 5,76 persen, sektor ini lebih besar pertumbuhannya dibandingkan sektor pertambangan, kelistrikan, bahkan pertanian," kata Sutarmidji saat membuka Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah Regional Se-Kalimantan, dan Se-Sumatra, di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, ekonomi kreatif nantinya akan memberikan kontibusi terbesar untuk PDB Pontianak.

Menurut dia, ke depan, tulang punggung ekonomi nasional dan daerah yang tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) ada pada ekraf. Di mana dari 16 jenis ekraf, tiga di antaranya berkembang pesat, yakni kuliner yang memberi kontribusi 34 persen, fesyen 27 persen, dan kerajinan 14 persen.

"Di Pontianak tiga-tiganya ini berkembang pesat, mulai dari fesyen, kulinernya yang saat ini sangat bervariasi, dan kemudian kerajinan juga luar biasa pertumbuhannya," ungkapnya.

"Pengembangan ekonomi kreatif bersumber dari ide, bagaimana seseorang bisa manfaatkan informasi. Oleh karena itu, pemerintah perlu menunjang dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)," katanya.

Karena, menurut dia peningkatan SDM, artinya pemerintah pusat serius untuk membangun ekraf, sehingga peluang itu harus diambil. Sebagai kota jasa dan perdagangan yang tidak punya sumber daya alam, Pontianak harus manfaatkan itu," tegasnya.

Salah satu wujud dukungan pemerintah kata Sutarmidji, adalah dengan membangun UMKM Center yang bisa jadi sarana berkembangnya ekraf di Kota Pontianak.
(U.A057/B008)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017