Jayapura (Antara Kalbar) -Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli mengakui saat ini kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyandera ribuan warga sipil yang bermukim di sekitar Kimberly hingga Banti, Distrik Tembagapura.

          Ribuan warga itu terdiri antas seribuan warga asli dan sekitar 300 warga non-Papua yang selama ini menjadi pedulang dan pengumpul emas, kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli kepada Antara, Kamis.

         Dia mengatakan, warga sipil yang disandera KKB itu kini tidak diizinkan beraktivitas atau bepergian termasuk untuk membeli bahan makanan.

         "KKB saat ini menjadikan warga sipil sebagai tameng dan sandera," aku Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli yang mengaku masih berada di Tembagapura seraya mengatakan jumlah KKB  sekitar 100 orang bersenjata termasuk senjata tradisional.

          Satgas terpadu penanggulangan KKB terus berupaya melakukan langkah persuasif dan preventif untuk membebaskan para sandera.

         "Berbagai upaya terus kami lakukan agar masyarakat bebas dari intimidasi dan ancaman dari KKB, dan dari laporan terungkap kondisi masyarakat yang dijadikan tameng KKB dalam keadaan baik hanya terintimidasi, "kata Irjen Pol Boy Rafli.

         Kampung Kimberly dan Banti hanya berjarak sekitar 300 meter dari Polsek Tembagapura.


Pewarta: Evarukdijati

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017