Putussibau (Antara Kalbar) - Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kecamatan Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Alexander Jubin mengatakan sering terjadi data pemilih ganda di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah setempat.

"Memang tidak ada kendala pada pelaksanaan Pemilu, namun pernah terjadi data pemilih ganda pada Data Pemilih Tetap (DPT)," kata Alexander Jubin kepada Antara usai dilantik sebagai PPK di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.

Ia menjelaskan persoalan data pemilih ganda itu bisa diselesaikan bersama pihak baik penyelenggara seperti Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan petugas lapangan, mau pun pengawas pemilu dan sejumlah pihak terkait.

Dikatakan Alexander, untuk Pilkada mendatang pihaknya komitmen agar kejadian seperti itu tidak terulang.

"Yang jelas selaku PPK kami siap bekerja secara profesional, bersikap jujur dan berintegritas," tegas Alexander yang sebelumnya pernah menjadi Anggota PPS, Kecamatan Puring Kencana.

Terkait Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda, Alexander mengaku tidak merasa kesulitan dalam pendataan DPT, karena rata - rata penduduk juga memiliki identitas resmi, meskipun warga (penduduk) punya identitas negara tetangga.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kapuas Hulu, Lisma Roliza pernah mengatakan syarat menjadi pemilih yaitu KTP elektronik untuk menghindari adanya data pemilih ganda.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kapuas Hulu, terkait persiapan pendataan pemilih di Kapuas Hulu," jelas Lisma.

Disampaikan Lisma, pemutahiran data pemilih untuk Pilkada 2018 akan dilaksanakan pada Januari mendatang.

"Kami imbau masyarakat harus proaktif terkait data pemilih, bagi yang belum melakukan perekaman KTP elektronik, segera lakukan perekaman karena itu syarat menjadi.pemilih pada Pilkada mendatang," jelas Lisma.

(T.KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017