Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto memprediksi pada Desember 2017 wilayah Kalbar ini mengalami inflasi.

"Hingga akhir tahun tekanan inflasi Kalbar diperkirakan akan meningkat. Hal itu karena satu di antaranya menjelang momen musim libur akhir tahun dan tahu baru," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Dwi menjelaskan dengan potensi inflasi yang ada, perlu koordinasi pengendalian inflasi terutama dalam menghadapi sejumlah risiko khususnya menjelang musim libur akhir tahun yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi dari kelompok komoditas volatile foods (VF) dan Administered Prices (AP).

"Berdasarkan pemantauan pola historis selama empat tahun terakhir (2012-2016), tekanan inflasi Desember terutama bersumber dari potensi kenaikan tarif angkutan udara, harga ikan kembung dan daging ayam ras," kata dia.

Dwi menyebutkan bahwa mencermati masih tingginya faktor risiko dan tantangan dalam pengendalian inflasi yang dihadapi, koordinasi TPID se-Provinsi Kalbar akan terus diperkuat dan difokuskan.

"Fokus kita terutama dalam rangka memitigasi risiko kenaikan harga melalui terjaganya stok serta kelancaran distribusi bahan pangan strategis," jelasnya.

Ia menambahkan berbagai langkah pengendalian inflasi terus dilakukan seperti peningkatkan produksi komoditas dan memastikan kecukupan stok komoditas pangan melalui peninjauan langsung ke pasar tradisional khususnya jeruk dan sawi hijau.

"Kita juga memperpendek jalur distribusi lewat program Rumah Pangan Kita serta terus mengelola ekspektasi konsumen melalui optimalisasi pemantauan harga komoditas pokok dengan memanfaatkan informasi digital seperti PIHPS (tingkat nasional), PIPHS Enggang (tingkat provinsi) serta GENCIL (Kota Pontianak)," jelas dia.
(U.KR-DDI/T007)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017