Pontianak (Antara Kalbar) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera, Kalimantan Barat, menolak Yerusalem sebagai ibukota Israel.
"Sikap Presiden AS Donald Trump yang mendukung Yerusalem sebagai ibukota Israel telah melukai hati seluruh masyarakat dunia yang mendambakan kedamaian dan ketenteraman," kata Ketua DPW PKS Kalbar, Arief Joni Prasetyo dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, Donald Trump telah mengundang kemarahan Umat Islam dunia, dengan begitu gegabah melindungi dan "pasang badan" atas Israel.
"Penjajahan apapun alasannya sungguh merupakan perilaku biadab yang sangat-sangat bertentangan dengan peri kemanusiaan dan keadilan yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945," ungkapnya.
Menurut dia, sebagai bangsa yang beradab pihaknya menolak keras segala bentuk penjajahan di muka bumi apapun alasannya, dan juga mengecam keras kebiadaban bangsa Israel terhadap bangsa Palestina.
Untuk itu Umat Islam seharusnya mengetahui bahwa, masalah Palestina bukanlah persoalan rakyat Palestina saja, tetapi Umat Islam secara keseluruhan bahkan masalah seluruh Uumat manusia yang mencintai perdamaian, kata Arief.
Dalam tuntutannya, DPW PKS Kalbar menyerukan dan mengajak kepada seluruh pengurus anggota dan simpatisan untuk melakukan aksi menolak keputusan Donal Trump yang mengakui bahwa Yerusalem menjadi Ibukota Israel, Sabtu (9/12) di kawasan Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak selesai shalat Ashar.
Kemudian, melakukan penggalangan doa dan dana dari Umat Islam Kalbar untuk membantu perjuangan kemerdekaan bagi Bangsa Palestina sekaligus meringankan sebagian beban mereka dari siksaan, penindasan dan segenap kebiadaban yang dilakukan oleh bangsa penjajah Israel, katanya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Sikap Presiden AS Donald Trump yang mendukung Yerusalem sebagai ibukota Israel telah melukai hati seluruh masyarakat dunia yang mendambakan kedamaian dan ketenteraman," kata Ketua DPW PKS Kalbar, Arief Joni Prasetyo dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, Donald Trump telah mengundang kemarahan Umat Islam dunia, dengan begitu gegabah melindungi dan "pasang badan" atas Israel.
"Penjajahan apapun alasannya sungguh merupakan perilaku biadab yang sangat-sangat bertentangan dengan peri kemanusiaan dan keadilan yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945," ungkapnya.
Menurut dia, sebagai bangsa yang beradab pihaknya menolak keras segala bentuk penjajahan di muka bumi apapun alasannya, dan juga mengecam keras kebiadaban bangsa Israel terhadap bangsa Palestina.
Untuk itu Umat Islam seharusnya mengetahui bahwa, masalah Palestina bukanlah persoalan rakyat Palestina saja, tetapi Umat Islam secara keseluruhan bahkan masalah seluruh Uumat manusia yang mencintai perdamaian, kata Arief.
Dalam tuntutannya, DPW PKS Kalbar menyerukan dan mengajak kepada seluruh pengurus anggota dan simpatisan untuk melakukan aksi menolak keputusan Donal Trump yang mengakui bahwa Yerusalem menjadi Ibukota Israel, Sabtu (9/12) di kawasan Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak selesai shalat Ashar.
Kemudian, melakukan penggalangan doa dan dana dari Umat Islam Kalbar untuk membantu perjuangan kemerdekaan bagi Bangsa Palestina sekaligus meringankan sebagian beban mereka dari siksaan, penindasan dan segenap kebiadaban yang dilakukan oleh bangsa penjajah Israel, katanya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017