Entikong (Antara Kalbar) - Perbatasan rawan peredaran uang palsu, terutama jelang perayaan hari besar keagamaan baik Natal dan Idul Fitri.

"Seperti sekarang transaksi keuangan cukup tinggi di perbatasan dan kerawanan uang palsu juga meningkat," kata Kepala KCP BNI di Sekayam, Idhar.

Menurut dia, solusinya ada dengan meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait ciri-ciri uang palsu dan memperbanyak gerai penukaran uang tentunya.

Idhar juga menjelaskan, jika uang palsu cukup mudah dibedakan dari uang yang asli dimana uang palsu berwarna sangat cerah serta tidak memiliki hologram logo BI serta tanpa benang pengaman.

Selain itu kertas uang palsu tidak sama dengan uang asli bisa dirasakan dengan diraba.

"Masyarakat juga bisa membedakan dengan metode, 3D. Dirasa, diraba dan diterawang," bebernya.

Diakuinya, tingginya transaksi keuangan jelang akhir tahun jelas memungkinkan sekali beredarnya uang palsu karena itu diminta masyarakat di perbatasan untuk lebih teliti saat bertransaksi.

Uang palsu kecil kemungkinan bisa lolos ke perbankan tetapi peredarannya lebih mudah di tengah masyarakat, pungkasnya.

Pewarta: Agus A

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017