Singkawang (Antara Kalbar) - Juru parkir atau jukir yang ada di Pasar Alianyang Singkawang, Kalimantan Barat, keberatan dengan sistem gate di pasar tersebut.
"Kami merasa keberatan adanya perparkiran dengan sistem Gate di Pasar Alianyang, karena dengan sistem itu seolah-olah kami sudah tidak dipakai lagi di situ," kata Koordinator Juru Parkir Pasar Alianyang, Suantono, Senin.
Rasa keberatan itu dilontarkannya karena menjadi juru parkir sudah merupakan pekerjaan sehari-hari. "Dengan adanya sistem gate di situ, saya mau kerja apa lagi, sementara anak saya cukup banyak," ujarnya.
Diakuinya pula, untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya sampai rela meminjam uang di bank. "Tapi kalau lahan parkir di situ hilang, saya mau bayar utang pakai apa," tuturnya.
Dia pun sangat menyesalkan karena sewaktu rapat pertama dengan Dishub ada memasukkan tiga orang Jukir untuk dijadikan karyawan perusahaan sistem gate.
"Tapi setelah dicek, nama-nama yang saya masukan itu tidak ada," katanya.
Dia berharap Pemkot Singkawang mau mendengarkan keluhannya sebagai juru parkir. "Kalau bisa biarkan seperti semula, jangan ada sistem gate apa segala," katanya.
Kalau pemkot mau memaksakan kehendak, dirinya meyakini jika lokasi Pasar Alianyang tidak bisa dilakukan dengan sistem gate.
"Karena di situ banyak rumah-rumah orang, seandainya kalau ada kematian berapa banyak kendaraan di situ mau masuk, tentunya itu akan mengganggu," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, juru parkir Pasar Alianyang lainnya, Kimin mengatakan, perubahan perparkiran dengan sistem gate itu belum melalui musyawarah.
"Itu istilahnya asal pasang, tanpa ada musyawarah sama sekali kepada jukir," katanya.
Diundang pun tidak menemukan solusinya. "Macam sore kemarin, diundang Perhubungan tidak ada apa-apanya," ujarnya.
Menurut dia, Pasar Alianyang merupakan pasar tradisional yang buka pada sore hari sekitar pukul 14.00 WIB. "Sementara pagi tidak buka," ungkapnya.
Dia ingin sistem perparkiran di Pasar Alianyang dilakukan seperti biasa. "Tidak ada gate-gatean dan setorannya pun seperti biasa," katanya.
Pemasukan
Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang, Hendryan mengatakan, perparkiran dengan sistem gate sangat jelas pemasukannya.
Setiap transaksi akan langsung masuk ke kas daerah sehingga tidak ada lagi oknum-oknum yang menyalahgunakan hasil dari parkir.
Dia juga menambahkan, jika tidak ada halangan Pasar Semi Modern Alianyang akan diresmikan oleh Wali Kota Singkawang pada Kamis (14/12) mendatang.
Guna memeriahkan acara tersebut, pihaknya juga akan mengundang Kementerian Perdagangan, pemprov, dan seluruh OPD baik vertikal maupun horizontal.
"Saya berharap acara peresmian Pasar Semi Modern Alianyang nanti dapat berjalan lancar," ujarnya.
Hendryan menyebutkan, sedikitnya ada sebanyak 281 pedagang kaki lima (PKL) yang di Pasar Beringin dan Alianyang yang akan dipindah ke Pasar Semi Modern Alianyang.
"Karena prioritas pertama pemindahan itu adalah para pedagang yang berada di Pasar Beringin dan pedagang yang tidak memiliki tempat khususnya yang berjualan di Pasar Alianyang sampai simpang Kuala," ungkapnya.
Beberapa fasilitas yang akan diperlukan untuk Pasar Semi Modern Alianyang sudah hampir final. Pada hari Jumat lalu sudah dilakukan pemasangan gardu agar listrik sudah bisa menyala saat di resmikan.
Sebelumnya pun dia sudah menggelar sosialisasi kepada PKL terkait pemindahan tersebut. "Sosialisasi sudah kita lakukan kepada pedagang daging sapi, daging ayam, ikan dan sayur khususnya yang berada di luar Pasar Beringin dan sekitar Pasar Alianyang," ungkapnya.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kami merasa keberatan adanya perparkiran dengan sistem Gate di Pasar Alianyang, karena dengan sistem itu seolah-olah kami sudah tidak dipakai lagi di situ," kata Koordinator Juru Parkir Pasar Alianyang, Suantono, Senin.
Rasa keberatan itu dilontarkannya karena menjadi juru parkir sudah merupakan pekerjaan sehari-hari. "Dengan adanya sistem gate di situ, saya mau kerja apa lagi, sementara anak saya cukup banyak," ujarnya.
Diakuinya pula, untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya sampai rela meminjam uang di bank. "Tapi kalau lahan parkir di situ hilang, saya mau bayar utang pakai apa," tuturnya.
Dia pun sangat menyesalkan karena sewaktu rapat pertama dengan Dishub ada memasukkan tiga orang Jukir untuk dijadikan karyawan perusahaan sistem gate.
"Tapi setelah dicek, nama-nama yang saya masukan itu tidak ada," katanya.
Dia berharap Pemkot Singkawang mau mendengarkan keluhannya sebagai juru parkir. "Kalau bisa biarkan seperti semula, jangan ada sistem gate apa segala," katanya.
Kalau pemkot mau memaksakan kehendak, dirinya meyakini jika lokasi Pasar Alianyang tidak bisa dilakukan dengan sistem gate.
"Karena di situ banyak rumah-rumah orang, seandainya kalau ada kematian berapa banyak kendaraan di situ mau masuk, tentunya itu akan mengganggu," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, juru parkir Pasar Alianyang lainnya, Kimin mengatakan, perubahan perparkiran dengan sistem gate itu belum melalui musyawarah.
"Itu istilahnya asal pasang, tanpa ada musyawarah sama sekali kepada jukir," katanya.
Diundang pun tidak menemukan solusinya. "Macam sore kemarin, diundang Perhubungan tidak ada apa-apanya," ujarnya.
Menurut dia, Pasar Alianyang merupakan pasar tradisional yang buka pada sore hari sekitar pukul 14.00 WIB. "Sementara pagi tidak buka," ungkapnya.
Dia ingin sistem perparkiran di Pasar Alianyang dilakukan seperti biasa. "Tidak ada gate-gatean dan setorannya pun seperti biasa," katanya.
Pemasukan
Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang, Hendryan mengatakan, perparkiran dengan sistem gate sangat jelas pemasukannya.
Setiap transaksi akan langsung masuk ke kas daerah sehingga tidak ada lagi oknum-oknum yang menyalahgunakan hasil dari parkir.
Dia juga menambahkan, jika tidak ada halangan Pasar Semi Modern Alianyang akan diresmikan oleh Wali Kota Singkawang pada Kamis (14/12) mendatang.
Guna memeriahkan acara tersebut, pihaknya juga akan mengundang Kementerian Perdagangan, pemprov, dan seluruh OPD baik vertikal maupun horizontal.
"Saya berharap acara peresmian Pasar Semi Modern Alianyang nanti dapat berjalan lancar," ujarnya.
Hendryan menyebutkan, sedikitnya ada sebanyak 281 pedagang kaki lima (PKL) yang di Pasar Beringin dan Alianyang yang akan dipindah ke Pasar Semi Modern Alianyang.
"Karena prioritas pertama pemindahan itu adalah para pedagang yang berada di Pasar Beringin dan pedagang yang tidak memiliki tempat khususnya yang berjualan di Pasar Alianyang sampai simpang Kuala," ungkapnya.
Beberapa fasilitas yang akan diperlukan untuk Pasar Semi Modern Alianyang sudah hampir final. Pada hari Jumat lalu sudah dilakukan pemasangan gardu agar listrik sudah bisa menyala saat di resmikan.
Sebelumnya pun dia sudah menggelar sosialisasi kepada PKL terkait pemindahan tersebut. "Sosialisasi sudah kita lakukan kepada pedagang daging sapi, daging ayam, ikan dan sayur khususnya yang berada di luar Pasar Beringin dan sekitar Pasar Alianyang," ungkapnya.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017