Sintang  (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sintang, Askiman mengatakan sebanyak 11 persen dari 402 ribu jiwa di wilayah Sintang Kalimantan Barat, berada di bawah garis kemiskinan.

"Penangulangan kemiskinan di daerah ini merupakan tanggung jawab bersama, yang harus melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat," kata Askiman ditemui di Sintang, Kamis.

Dikatakan Askiman, Pemkab Sintang sedang merumuskan berbagai program dan kegiatan penagulangan kemiskinan, sebagai salah satu program unggulan daerah.

Menurut dia, jika dibanding kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat, tingkat kemiskinan Kabupaten Sintang pada Tahun 2016 berada pada urutan ke - 10 terendah.

Ia menegaskan salah satu program Pemerintah Kabupaten Sintang ke depan yang akan dilakukan ialah Program Peningkatan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (P2-EMAS), yang akan dilaksanakan 2018.

Dijelaskan Askiman, lokasi sasaran P2 -EMAS di tujuh Desa sebagai Pilot Project, yaitu Desa Pakak Kecamatan Kayan Hilir, Desa Solam Raya Kecamatan Sungai Tebelian, Desa Binjai Hulu Kecamatan Binjai Hulu, Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai, Desa Temawang Muntai Kecamatan Sepauk, Desa Mentajoi Kecamatan Serawai dan Desa Bekuyan Luyang Kecamatan Ketungau Hulu.

Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno menyatakan, jumlah penduduk Kabupaten Sintang berjumlah sekitar 402 ribu jiwa. Dari jumlah itu terdapat sekitar 11 persen masyarakatnya berkehidupan di bawah garis kemiskinan.

Sehingga kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Sintang harus dilakukan secara maksimal.

"Untuj mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan perlu didukung dengan penyelenggaraan penyuluhan dan pendampingan yang

harus bersinergi dengan Dinas pertanian bersama para penyuluh," Kata Jarot Winarno.

(T.KR-TFT/B008)

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017