Pontianak (Antaranews Kalbar) - Tanaman keladi air dapat dijadikan produk kerajinan olahan yang menarik dan bernilai jual tinggi.

Bahkan perajin akar keladi air asal Kota Pontianak berhasil meraih Smesco Award yang baru digelar beberapa waktu lalu untuk kategori produk kearifan lokal terbaik pertama.

"Alhamdulillah tidak diduga produk saya lolos menjuarai kategori kearifan lokal. Saya ikut Smesco Award tersebut setelah lolos di Kalbar dan diajukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kalbar untuk ikut di ajang penghargaan tingkat nasional," ujar perajin akar keladi air, Intan Liana di Pontianak.

Ia menyebutkan bahwa produknya yang diberinya merek Nani Liana tersebut saat ini sudah beragam mulai dari tempat bunga, keranjang, tempat hantaran pesta perkawinan, sepeda kecil dan lainnya.

"Di Kota Pontianak yang paling laris itu berkaitan untuk perlengkapan hantaran perkawinan seperti penampan untuk membawa hantaran, keranjang sirih pinang, tepat telur dan lainnya," papar dia.

Untuk pasar dikatakan dia saat ini tidak perlu khawatir karena justru ia kewalahan. Pasarnya bukan hanya di Pontianak namun sudah keluar dan bahkan ke Malaysia.

Intan Liana, perajin akar keladi air di Pontianak (Foto Antaranews Kalbar/Dedi)


"Untuk karyawan saya sudah ada delapan orang membantu saya memenuhi permintaan pelanggan. Alahmdulillah pasar masih luas," jelas dia.

Ia menambahkan apalagi saat ini dibawah binaan BNI melalui Rumah Kreatif BUMN pasarnya semakin luas karena sudah dikoneksikan dengan toko online seperti blanja.com, blibli.com dan lainnya.

"BNI sudah membina saya dan beberapa pihak lainnya. Dengan hal itu usaha saya turut terbantu dan kini omset terus meningkat," papar dia.

Terkait bahan baku papar dia tidak terlalu sulit karena keladi air mudah ditemukan di sepanjang sungai Kapuas dan melimpah.

"Bagi sebagian orang keladi air adalah seperti semak. Namun akarnya yang kuat seperti rotan ini diolah akan baik dan memberikan nilai tambah. Untuk harga saya mulai ada Rp50.00 hingga Rp450.000," kata dia.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017