Pontianak  (Antaranews Kalbar) - BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, menyatakan sejumlah perairan di Kalbar berpotensi terjadi gelombang tinggi, sehingga tidak aman bagi pelayaran menggunakan kapal motor kecil.

"Tanggal 10 - 12 Januari 2017, sejumlah perairan Kalbar, seperti di laut Natuna Utara, Kepulauan Natuna dan Anambas berpotensi terjadi gelombang setinggi lima hingga enam meter," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Randy Ardianto di Pontianak, Selasa.

Sementara untuk perairan pesisir Kalbar lainnya, hingga dua hari ke depan juga berpotensi gelombang sekitar 0,1 meter hingga 0,125 meter, seperti di perairan Singkawang, Sambas dan perairan Pontianak, serta Ketapang.

"Namun untuk perairan Natuna Utara, perairan Anambas serta Natuna, berada pada potensi gelombang tinggi, yakni sekitar 0,75 meter hingga empat meter. Gelombang itu diprediksi terus meningkat pada tanggal 12 mencapai lima hingga enam meter di Laut Natuna Utara dan Kepulauan Natuna," ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk perairan Selat Karimata masih kategori sedang berkisar antara 0,75 meter hingga 2,5 meter.

Randy mengatakan, potensi gelombang tinggi tersebut disebabkan karena bulan Desember dan Januari merupakan puncak tinggi gelombang, namun masih fluktuatif.

"Pemicu gelombang tinggi biasanya diakibatkan oleh angin kencang. Apalagi angin untuk tiga hari ke depan di wilayah perairan Natuna, dan Anambas bisa mencapai hingga 30 knot," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat dan nelayan yang menggunakan transportasi air untuk berhati-hati ketika akan turun ke laut, karena sejumlah perairan di wilayah Kalbar berpotensi terjadi gelombang tinggi yang berbahaya bagi keselamatan.

(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018