Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sejumlah jembatan di Kabupaten Bengkayang, Kalbar rusak akibat banjir yang melanda di sejumlah desa di daerah tersebut.
"Hujan yang turun seharian mengguyur Kabupaten Bengkayang menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Bengkayang banjir serta merobohkan dan menghanyutkan beberapa jembatan," ujar Kapolsek Sungai Betung Iptu Teguh Wiyono saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu
Ia mengatakan daerah terkena banjir yakni di Doyot Kecamatan Lumar. Banjir menggenangi rumah warga hingga mencapai ketinggian 1,5 meter.
"Beberapa jembatan di Desa Cipta Karya Kecamatan Sungai Betung terutama akses dari dan ke Bengkayang-Singkawang roboh. Begitupun di Desa Bukit Serayan Kecamatan Samalantan, jembatan penghubung menuju Kecamatan Lembah Bawang hanyut diterjang banjir," papar dia.
Ia menyebutkan dua hari sebelumnya telah terjadi banjir bandang tepatnya depan SMAN 1 Sungai Betung dan di depan Gereja Persekutian Injil Baptis Indonesia (G-PIBI) Rehoboth Sungai Betung dengan ketinggian kurang lebih 40 Cm hingga 1 meter. Akibatnya akses Jalan Bengkayang-Singkawang sempat macet.
"Hujan yang turun terus menerus menyebabkan ruas Jalan Bengkayang-Singkawang banjir dan arus lalu lintas juga mengalami kemacetan. Bahkan ada beberapa kendaraan tidak bisa lewat karena air menggenangi ruas jalan," papar dia.
Dengan terjadinya banjir tersebut, sebanyak 10 anggota Polsek Sungai Betung diturunkan untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas.
"Tindakan yang kami ambil yakni segera menuju ke lokasi banjir, mengatur lalu lintas yang macet dan dengan adanya banjir ini untuk sementara situasi masih dapat dikendalikan hingga korban jiwa nihil, dimana banjir juga mulai berangsur angsur surut hingga kendaraan roda 6, 4 dan 2 bisa kembali lewat," papar dia.
Sementara itu, staf Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang, Watman mengatakan pihaknya telah meninjau langsung kondisi Jembatan Sungai Semperak yang hanyut terbawa banjir.
"Dari pantauan kami Jembatan Sungai Semperak patah diterjang banjir apalagi memang kondisi kayu udah rapuh hingga mudah patah," kata dia.
(U.KR-DDI/S027)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018