Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pontianak Food Festival (PFF) 2018 yang digelar 19-25 Februari 2018, di Kota Pontianak mengusung tema "Ayo Makan Ikan" memperkenalkan secara luas kepada masyarakat berbagai kuliner olahan dari ikan.
"Kota Pontianak sudah terkenal dengan keenakan kulinernya termasuk kuliner dari olahan ikan. Kita ingin hal ini lebih diperkuat dan diperluas kapada khalayak ramai melalui PFF ini," ucap Ketua PFF, Edy Hartono di Pontianak, Senin.
Edy menjelaskan dalam PFF tersebut terdapat 145 stan termasuk gerobak jajanan yang mengikuti even yang memasuki tahun ke dua ini. Stan tersebut di isi dari perhotelan sebanyak 20 stan, restoran 43 stan dan jajanan gerobak sekitar 60 tempat serta beberapa peserta pendukung lainnya.
"Dalam kegiatan PFF disi juga berbagai rangkaian kegiatan yang akan siap memeriahkan even tahunan ini," jelasnya.
Dalam PFF kali ini jelas dia akan kembali menargetkan pemecahan rekor MURI lomba masak ikan asam pedas dengan peserta terbanyak.
"Tahun lalu kita memecahkan rekor MURI goreng pisang terbanyak. Tahun ini kita akan pecahkan rekor lagi sebagaimana tema," jelasnya.
Ia berharap apa yang dihadirkan melalui PFF tersebut dapat mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Kalimantan Barat khususnya ke Kota Pontianak.
Sementara itu, Ketua PHRI Kalimantan Barat, Yuliardi Qamal mengatakan bahwa Kalimantan Barat memiliki keanekaragaman kuliner yang khas yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Hal itu menurutnya tidak terlepas dari keberadaan multietnis di daerah tersebut.
"PFF yang diinisiasi oleh PHRI dan Pondok Ale - Ale serta didukung berbagai pihak merupakan ajang festival kuliner terbesar di Kalimantan Barat. Melalui kegiatan ini kita ingin mengenalkan lebih luas lagi kuliner kita dan melalui itu juga bagaimana memberikan daya tarik kepada wisatawan datang ke sini," papar dia.
Ia berharap PFF selama seminggu digelar ini berjalan lancar dan masyarakat ramai berbondong - bondong mengunjunginya.
"Kita mengajak masyarakat untuk hadiri festival ini dan rasakan kuliner olahan ikan yang ada," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kota Pontianak sudah terkenal dengan keenakan kulinernya termasuk kuliner dari olahan ikan. Kita ingin hal ini lebih diperkuat dan diperluas kapada khalayak ramai melalui PFF ini," ucap Ketua PFF, Edy Hartono di Pontianak, Senin.
Edy menjelaskan dalam PFF tersebut terdapat 145 stan termasuk gerobak jajanan yang mengikuti even yang memasuki tahun ke dua ini. Stan tersebut di isi dari perhotelan sebanyak 20 stan, restoran 43 stan dan jajanan gerobak sekitar 60 tempat serta beberapa peserta pendukung lainnya.
"Dalam kegiatan PFF disi juga berbagai rangkaian kegiatan yang akan siap memeriahkan even tahunan ini," jelasnya.
Dalam PFF kali ini jelas dia akan kembali menargetkan pemecahan rekor MURI lomba masak ikan asam pedas dengan peserta terbanyak.
"Tahun lalu kita memecahkan rekor MURI goreng pisang terbanyak. Tahun ini kita akan pecahkan rekor lagi sebagaimana tema," jelasnya.
Ia berharap apa yang dihadirkan melalui PFF tersebut dapat mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Kalimantan Barat khususnya ke Kota Pontianak.
Sementara itu, Ketua PHRI Kalimantan Barat, Yuliardi Qamal mengatakan bahwa Kalimantan Barat memiliki keanekaragaman kuliner yang khas yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Hal itu menurutnya tidak terlepas dari keberadaan multietnis di daerah tersebut.
"PFF yang diinisiasi oleh PHRI dan Pondok Ale - Ale serta didukung berbagai pihak merupakan ajang festival kuliner terbesar di Kalimantan Barat. Melalui kegiatan ini kita ingin mengenalkan lebih luas lagi kuliner kita dan melalui itu juga bagaimana memberikan daya tarik kepada wisatawan datang ke sini," papar dia.
Ia berharap PFF selama seminggu digelar ini berjalan lancar dan masyarakat ramai berbondong - bondong mengunjunginya.
"Kita mengajak masyarakat untuk hadiri festival ini dan rasakan kuliner olahan ikan yang ada," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018