Singkawang (Antaranews Kalbar) - Pengamat ekonomi di Kota Singkawang, Nova Wijaya mengatakan, momen Cap Go Meh akan berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat di kota itu.

"Masyarakat dan pelaku usaha akan merasakan dampak langsung dari pergelaran even tahunan ini," kata Nova di Singkawang, Senin.

Dari segi ekonomi, jelasnya, berdampak ada kontribusi peningkatan pendapatan masyarakat khususnya yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan.

Efek lanjutan berdasarkan perhitungan ekonomi, menurut Nova, adalah lima kali lipat dana yang dikeluarkan pemerintah akan masuk ke sektor-sektor jasa yang ada di Kota Singkawang.

Baca juga: Pekan promosi dan kuliner Cap Go Meh Pontianak dimulai

Hal ini tentu akan berjalan sebanding lurus dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bakal diperoleh oleh Pemerintah Kota Singkawang.

"Dampaknya dari banyaknya orang berkunjung, misal ke lokasi wisata ke pasar, kuliner dan suvenir. Keuntungan bagi pemerintah sendiri adalah PAD yang didapat," katanya.

Namun, yang perlu diingat oleh pelaku usaha dan Pemerintah Kota Singkawang sendiri adalah diperlukan tata kelola peraturan yang jelas, mengingat ramainya wisatawan yang akan hadir nantinya.

Tata kelola yang dimaksud seperti memberikan rambu-rambu bagi pelaku usaha jasa misalnya di bidang perhotelan maupun penginapan agar tidak menaikkan biaya jasa yang diluar kewajaran, seperti biaya kamar standar yang kemudian dibebankan berkali-kali lipat kepada wisatawan.

"Karena hal tersebut akan jadi preseden buruk apabila selepas pengunjung datang saat pulangnya justru menggunjingkan biaya-biaya yang tinggi yang dikeluarkan," katanya.

Baca juga: Sektor parkir sepanjang imlek Singkawang rp76 juta/minggu

Kemudian, Nova melihat trend dimana banyak pengunjung sekarang lebih memilih menginap di ibu kota provinsi dan hanya menghabiskan waktunya selama sehari saat acara puncak Cap Go Meh.

Sehingga, PKL ataupun sektor jasa lainnya, tidak mendapatkan pendapatan yang semestinya seperti saat pengunjung menginap di Kota Singkawang.

"Karena ada faktor biaya yang mereka pikirkan, semoga kedepannya bisa saja ada regulasi mengenai tarif minimal ataupun batas atas," ujarnya.

Ada korelasi dimana ajakan datang ke Singkawang melalui slogan Pemerintah Kota Singkawang sebagai kota jasa dan wisata yakni "Pasti ke Singkawang" dengan kebutuhan pengunjung itu sendiri.

"Pastinya pengunjung yang datang itu memiliki kocek yang relatif, dan semuanya butuh penginapan layak dengan harga yang layak pula," pungkasnya.


Pewarta: Rudi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018