Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat melalui Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) menghadirkan Pasar "Belampar" di daerah perbatasan, Aruk.

"Hadirnya pasar belampar tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat perbatasan dan menarik minat pembeli dari warga Sarawak, Malaysia," ujar Kabid Perdagangan Diskumindag Sambas, Niza Azwarita saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Nisa Azwarita menjelaskan yang dimaksud dengan pasar belampar yakni pedagang hanya menghamparkan daganganya di tempat yang sudah ditentukan. Pasar tersebut beroperasional setiap Sabtu - Minggu.

"Pasar belampar atau pasar ngampar ini tidak menggunakan toko atau kios untuk berdagang, hanya duduk saja di depan barang dagangannya," kata dia.

Ia menambahkan operasional pasar dimulai tanggal 10 -11 Maret 2018. Menurutnya pasar belampar tersebut akan tetap akan dilakukan meskipun belum adanya perizinan road tax atau kegiatan ekspor impor di PLBN Aruk.

"Meskipun belum ada ada realisasi road tax di Aruk, pasar ini tetap kita lakukan. Kembali hal itu untuk meningkatkan gairah ekonomi masyarakat di perbatasan. Yang terpenting kita tumbuhkan dulu ekonominya. Setelah ramai dan berjalan mekanisme pasarnya akan tumbuh dan berkembang, nanti baru kita tertibkan," papar dia.

Hingga saat ini paparnya untuk pedagang sudah ada sekitar 70 orang yang bersedia baik dari masyarakat setempat, Galing, Tebas, Pemangkat, Sambas dan daerah-daerah lainyan.

"Pihak pedagang ada yang meminta pihak Bea Cukai Aruk, PLBN, Imigrasi, Polsek agar dapat berkoordinasi dengan pihak Malaysia supaya warganya yang ada di perbatasan dipermudah masuk ke Indonesia, khususnya pada hari Sabtu dan Minggu," kata dia.

Ia berharap pasar yang dibuat tersebut berjalan dengan baik dan memberikan manfaat luas bagi ekonomi perbatasan.



 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018