Singkawang (Antaranews Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang, Provinsi Kalaimantan Barat, mengimbau masyarakat tidak mencemari air Sungai Senggang, Gayung Bersambut, Sebakuan dan Seluang.

"Imbauan ini saya tekankan karena tiga pekan terakhir wilayah sungai ini mengalami degradasi kualitas air yang sangat memprihatinkan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Singkawang, Jayadi, Jumat.

Meski belum dilakukan uji sampel terhadap kualitas air sungai, namun secara pengamatan visual seperti warna, bau dan rasa air sudah jelas telah mengalami penurunan kualitas.

"Kami telah beberapa kali turun ke lapangan, termasuk saya sendiri langsung ke sana," ujarnya.

Berdasarkan hasil pengumpulan informasi beberapa waktu lalu yang dilakukan pihaknya kepada masyarakat sekitar terutama yang berprofesi sebagai nelayan sungai, didapati bahwa telah terjadi penggunaan racun ikan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab saat mencari ikan.

"Di hulu sungai juga didapat informasi mengenai adanya aktivitas tambang ilegal, tapi kita belum bisa memastikan hal ini, karena belum melakukan verifikasi secara langsung ke wilayah aktivitas ilegal mining tersebut," katanya.

Pihaknya telah melakukan imbauan secara langsung sekaligus memasang papan-papan imbauan di titik-titik strategis di sungai senggang.

"Kami juga memiliki program sekolah sungai untuk menjaga kebersihan dan kelestarian sungai," kata Jayadi

Kebersihan sungai yang tidak terjaga, kata Jayadi, akan merusak mata pencaharian nelayan sungai, serta sumber air yang menjadi penopang hidup masyarakat.

"Tak dapat kita pungkiri, sungai ini merupakan sungai yang menjadi tulang punggung sumber air bersih, tapi kalau sudah kotor atau tercemar, bagaimana dengan keperluan kebutuhan hidup dari air sungai ini, misalnya untuk mandi, minum dan lain sebagainya," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala BPBD Singkawang, Burhanuddin mengatakan, pencemaran sungai yang ada di Kota Singkawang semakin hari semakin memprihatinkan.

Sungai yang seharusnya bisa menjadi ikon kota dan menjadi penambah penghasilan masyarakat, kini telah tercemar oleh berbagai limbah.

Baca juga: BPBD Singkawang Imbau Masyarakat Waspada Musim Hujan
Baca juga: BPBD Singkawang Gelar Workshop Evaluasi Sekolah Sungai

Guna mengembalikan fungsi sungai dan melestarikan air sungai dari pencemaran, pihaknya telah membuat program sekolah sungai.

"Kita ingin sungai di Singkawang terjaga kebersihannya dan dapat dijadikan daya tarik wisata dan sebagai sumber perikanan,? katanya.

Selain untuk mengembalikan fungsi sungai, melalui program ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sungai sebagai ikon batas alam yang sudah dirasakan tercemar.

"Tercemarnya sungai itu bisa saja akibat kelalaian dari manusia itu sendiri seperti membuang sampah di sungai, menangkap ikan pakai racun sehingga mengakibatkan pendangkalan dan tercemar," ujarnya.

Menurutnya, keberadaan air sungai bisa digunakan sebagai kebutuhan pokok, air sungai juga bisa dijadikan sebagai pintu pembuka darurat apabila terjadi kebakaran.

"Maka air sungailah yang bisa dimanfaatkan untuk dalam keadaan darurat," ujarnya.

Jadi alangkah baiknya jika air sungai bisa dimanfaatkan sebagai air bersih.

 

Pewarta: Rudi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018