Singkawang (Antara Kalbar) - BPBD Kota Singkawang menggelar Workshop evaluasi dan rencana tindak lanjut program/kegiatan penguatan kelembagaan bidang pengurangan resiko bencana sekolah sungai di Kota Singkawang, Kamis.

"Tujuan workshop ini untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan bidang risiko bencana, sekolah sungai. Sehingga dapat diketahui sejauh mana pencapaian kinerja dan hasil serta manfaat yang dirasakan dalam pelaksanaan kegiatan sekolah sungai di Kota Singkawang," kata Kepala BPBD Kota Singkawang, Burhanuddin.

Menurutnya pula, workshop yang digelar bertujuan untuk mengetahui kendala dan hambatan selama pelaksanaan sekolah sungai tahun 2017 di Kota Singkawang.

"Melalui workshop ini kita bisa evaluasi apa saja yang kurang dan harus diperbaiki ke depannya. Sehingga kita bisa menyusun rencana keberlanjutan pelaksanaan sekolah sungai di Kota Singkawang untuk tahun-tahun berikutnya," ujarnya.

Dikatakannya, bahwa sekolah sungai ini sangat penting, sebagai upaya mendukung gerakan Nasional pengurangan resiko bencana. Selain itu pula, diakuinya sekolah sungai juga berfungsi sebagai wadah edukasi tentang pentingnya kebersihan sungai-sungai yang ada di Kota Singkawang.

"Melalui ini pula masyarakat jadi lebih memahami seluk beluk dan jenis-jenis sungai yang ada di kota Singkawang. Kemudian memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa peran gender dalam upaya pengurangan resiko bencana, dimana peran perempuan sangat signifikan dalam menjaga kebersihan lingkungan khususnya sungai di Kota Singkawang," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Singkawang, Jayadi mengatakan, maksud dan tujuan dari kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap sungai sebagai ikon batas alam yang sudah dirasakan tercemar.

"Tercemarnya sungai itu bisa saja akibat kelalaian dari manusia itu sendiri seperti membuang sampah di sungai, sehingga mengakibatkan pendangkalan yang cukup tinggi," kata Jayadi.

Jadi, katanya, di samping bisa digunakan sebagai kebutuhan pokok, air sungai juga menurutnya bisa dijadikan sebagai pintu pembuka darurat apabila terjadi kebakaran.

"Maka air sungai yang bisa dimanfaatkan untuk dalam keadaan darurat," ujarnya.

Namun, dia beranggapan jika lebih baik air sungai bisa kita manfaatkan sebagai air bersih. Meskipun di sisi lain, khususnya bagi nelayan Singkawang kalau sungai adalah sumber mata pencaharian mereka.

"Buktinya nelayan darat masih mengandalkan sungai sebagai mata pencaharian mereka sebagai jalur transportasi," ungkapnya.

Namun, kata Jayadi, tujuan utama dari kegiatan ini adalah bagaimana cara kita memelihara sungai yang sangat cantik sehingga bisa menjadi tujuan wisata.

 (KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017