Singkawang (Antaranews Kalbar) - Harga ayam potong di sejumlah Pasar Tradisional Kota Singkawang saat ini mengalami kenaikan, dimana sebelumnya hanya berkisar antara Rp28ribu - Rp30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp35 ribu per kilogram.
Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Kota Singkawang, Helmi Aswandi mengatakan, harga daging ayam kini naik menjadi Rp35 ribu per kilogram.
"Sebelumnya berkisar antara Rp28ribu - Rp30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp35 ribu per kilogram," kata Helmi, Minggu.
Menurut informasi dari para pedagang, katanya, kenaikan harga ayam potong disebabkan stok ayam yang berukuran kecil (1 Kg) sudah mulai berkurang.
"Sehingga ukuran ayam yang besar menjadi naik," ujarnya.
Selain ayam potong, cabe rawit juga saat ini mengalami kenaikan harga. Dimana sebelumnya hanya Rp65 ribu per kilogram, tapi sekarang naik menjadi Rp75 ribu per kilogram.
"Kenaikan ini disebabkan cuaca tak menentu yang terjadi sekarang ini," ungkapnya.?
Sedangkan harga beras, lanjutnya, baik beras lokal maupun premium masih seperti minggu lalu.
"Dari Rp11 ribu per kilogram turun menjadi Rp10.500 per kilogram," jelasnya.
Meski demikian, turunnya harga beras lokal ini masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp9.950 per kilogram.
"Berdasarkan Permendag No.57 tahun 2017 tentang harga eceran beras, bahwa HET beras kelas medium adalah sebesar Rp9.950," ungkapnya.
Sedangkan beras premium di Kota Singkawang, hingga saat ini belum mengalami penurunan harga. Seperti yang terjadi pada beras premium merk Double Coin, sekarang ini masih seharga Rp14 ribu per kilogram.
"Harga ini juga masih diatas HET yang sudah ditetapkan seharga Rp13.300," tuturnya.
Sementara untuk sembako lainnya masih terbilang stabil, kecuali kentang mengalami penurunan harga, dimana sebelumnya Rp18 ribu per kilogram, tapi sekarang turun menjadi Rp15 ribu per kilogram.
Sementara, bawang merah saat ini telah mengalami kenaikan harga yang biasanya stabil diharga Rp22 ribu per kilogram, namun saat ini dijual seharga Rp28 ribu per kilogram.
"Sedangkan bawang putih Rp26 ribu per kilogram," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Kota Singkawang, Helmi Aswandi mengatakan, harga daging ayam kini naik menjadi Rp35 ribu per kilogram.
"Sebelumnya berkisar antara Rp28ribu - Rp30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp35 ribu per kilogram," kata Helmi, Minggu.
Menurut informasi dari para pedagang, katanya, kenaikan harga ayam potong disebabkan stok ayam yang berukuran kecil (1 Kg) sudah mulai berkurang.
"Sehingga ukuran ayam yang besar menjadi naik," ujarnya.
Selain ayam potong, cabe rawit juga saat ini mengalami kenaikan harga. Dimana sebelumnya hanya Rp65 ribu per kilogram, tapi sekarang naik menjadi Rp75 ribu per kilogram.
"Kenaikan ini disebabkan cuaca tak menentu yang terjadi sekarang ini," ungkapnya.?
Sedangkan harga beras, lanjutnya, baik beras lokal maupun premium masih seperti minggu lalu.
"Dari Rp11 ribu per kilogram turun menjadi Rp10.500 per kilogram," jelasnya.
Meski demikian, turunnya harga beras lokal ini masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp9.950 per kilogram.
"Berdasarkan Permendag No.57 tahun 2017 tentang harga eceran beras, bahwa HET beras kelas medium adalah sebesar Rp9.950," ungkapnya.
Sedangkan beras premium di Kota Singkawang, hingga saat ini belum mengalami penurunan harga. Seperti yang terjadi pada beras premium merk Double Coin, sekarang ini masih seharga Rp14 ribu per kilogram.
"Harga ini juga masih diatas HET yang sudah ditetapkan seharga Rp13.300," tuturnya.
Sementara untuk sembako lainnya masih terbilang stabil, kecuali kentang mengalami penurunan harga, dimana sebelumnya Rp18 ribu per kilogram, tapi sekarang turun menjadi Rp15 ribu per kilogram.
Sementara, bawang merah saat ini telah mengalami kenaikan harga yang biasanya stabil diharga Rp22 ribu per kilogram, namun saat ini dijual seharga Rp28 ribu per kilogram.
"Sedangkan bawang putih Rp26 ribu per kilogram," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018